Warga Getaspejaten Buat Kursi Roda Bermesin, Pemdes Dorong Produksi Massal

- Kamis, 14 Oktober 2021 | 06:55 WIB
Uji coba kursi roda elektrik buatan warga Desa Getaspejaten, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus Rabu (13/10) siang. (suaramerdeka.com/Anton WH)
Uji coba kursi roda elektrik buatan warga Desa Getaspejaten, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus Rabu (13/10) siang. (suaramerdeka.com/Anton WH)

KUDUS,suaramerdeka-muria.com - Warga desa Getaspejaten, Kecamatan Jati merintis pembuatan kursi roda Elektrik dengan mengoptimalkan sumber daya manusia (SDM) setempat.

Sebuah prototipe dihasilkan dan setelah melalui rangkaian kaji ulang dan evaluasi diharapkan diproduksi massal pada masa mendatang. Pemerintah desa Getas Pejaten mendukung sepenuhnya usaha tersebut dan memastikan siap menjadi kepanjangan tangan dalam upaya penggalian sponsor untuk permodalan dan pemasaran.

Fikri Hanif Wijaya, jebolan Fakultas Teknik Mesin UII, mengaku perintisan pembuatan kursi roda Elektrik bermula saat pandemi panjang di Kota Keretek, beberapa waktu yang lalu.

BACA JUGA : 2021 Kudus Ditarget Bebas Frambusia

Pengalaman selama pertukaran pemuda di Thailand saat melihat pembuatan barang serupa mengispirasinya. ''Sepertinya asyik membuatnya di Kudus saat pandemi,'' katanya.

Berbekal pengetahuannya di bangku kuliah dan guru besar YouTube, selama sebulan dia dan sejumlah rekan merealisasikan ide tersebut. Berawal dari wacana, secara perlahan ide-ide tersebut diwujudkan dalam bentuk kursi roda bermesin.

''Kendalanya, semua komponen semuanya harus didatangkan dari luar negeri,'' jelasnya.

Hingga kemarin, belum ada produsen lokal yang memproduksi komponen untuk mekanik penggerak, rangka hingga sistem hidraulisnya. Semuanya harus disiapkan secara couple, yakni sistem penggerakan untuk ke kanan dan ke kiri.

Setelah serangkaian uji coba, dihasilkan sebuah kursi roda Elektrik made in Getaspejaten. Biaya yang dikeluarkan termasuk sumber daya manusianya mencapai Rp 18 juta. Sekitar Rp 8 juta diantaranya dihasilkan untuk pengadaan mesin penggerak beserta kelangkapannya yang didatangkan dari negeri tirai bambu.

Saat diuji coba dengan menghadirkan sejumlah awak media, Rabu (13/10), kursi roda mampu bermanuver lincah ke semua arah. Kecepatan maksimal mencapai 70 rotate per minutes. Batu bateri penggerak mesin dapat diisi ulang penuh sekitar 6 jam-8 jam dan dapat dioperasikan hingga 5 jam.

''Masih banyak revisi yang dilakukan, termasuk serangkaian uji coba pada sejumlah area publik di Kudus,'' tandasnya.

Kades Getaspejaten, Kusnadi, mengapresiasi karya warganya. Pihaknya siap memprosikan kepada semua pihak terkait hasil karya tersebut. Tidak menutup kemungkinan, dibentuk kelompok usaha bersama untuk menaunginya.

''Pada masa mendatang diharapkan hasilnya dapat digunakan di sejumlah rusak sakit serta pihak yang membutuhkan kursi roda Elektrik tersebut,'' paparnya.

Editor: Abdul Muiz

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Gerakan Santri Menulis Mengasah Bakat Terpendam

Kamis, 30 Maret 2023 | 04:31 WIB

Polisi Gelar Rekonstruksi Pertikaian Warga di Dawe

Selasa, 28 Maret 2023 | 02:39 WIB

Kudus Berambisi Boyong Adipura Kencana Tahun 2025

Minggu, 26 Maret 2023 | 17:26 WIB
X