Ibu-ibuTidak Perlu Pusing, Sampah Rumah Tangga Bisa Diatasi dengan Membuat Ekoenzim

- Selasa, 12 Oktober 2021 | 06:21 WIB
Warga Desa Jrahi, Kecamatan Gunungwungkal belajar memanajemen sampah rumah tangga melalui pelatihan ekoenzim. (suaramerdeka.com/Moch Noor Efendi)
Warga Desa Jrahi, Kecamatan Gunungwungkal belajar memanajemen sampah rumah tangga melalui pelatihan ekoenzim. (suaramerdeka.com/Moch Noor Efendi)

PATI, suaramerdeka-muria.com - Kelompok Tani Jrahi Makmur bersama Pendamping Desa Kecamatan Gunungwungkal menggelar pelatihan pembuatan eco enzyme (ekoenzim), baru-baru ini.

Pelatihan yang berlangsung di Desa Jrahi, Kecamatan Gunungwungkal diikuti 20 warga, termasuk ibu-ibu anggota PKK setempat.

"Sampah organik bisa diolah menjadi ekoenzim (eco enzyme) serta produk turunannya. Bisa juga menjadi biowash atau pembersih alami, dan banyak lagi produk bermanfaat lainnya," ujar pegiat ekoenzim Handoko di sela pelatihan.

Baca Juga: Anggaran Pilkada 2024 Disiapkan Lebih Awal

Dia menjelaskan, ekoenzim merupakan salah satu cara mengolah sampah organik melalui proses fermentasi.

Selain memanfaatkan bahan sampah rumah tangga, alat pendukungnya juga mudah didapat, seperti botol bekas air mineral atau wadah lain.

Manajemen sampah yang memanfaatkan bahan sisa dari dapur itu menghasilkan cairan bermanfaat.

Kandungan dalam eco enzyme merupakan probiotik alami yang bisa digunakan untuk pembersih rumah tangga, obat luar kulit, dan pupuk pertanian.

Baca Juga: Hasil Timnas Indonesia vs Taiwan, Indonesia Menang Agregat Gol 5-1. Alhamdulillah

Ada juga produk turunannya dari hasil fermentasi seperti minuman probiotik.

Dalam pelatihan ini juga membuat tepache minuman segar dan menyehatkan dari buah nanas.

Dalam kesempatan itu, warga juga diajarkan membuat biowash yang dapat digunakan sebagai pengubah sampah organik menjadi media tanam dalam waktu satu menit.

"Kegiatan ini terlaksana karena semangat untuk menghindari bahan kimia, baik untuk manusia dan lingkungan. Sekaligus merespon problem sampah rumah tangga dan mengelola tanaman secara organik," tandasnya.

Baca Juga: PDI Perjuangan Dorong Optimalisasi Vaksinasi ke Pelajar

Kepala Desa Jrahi Miko Adi Setiawan mengaku, sampah di desanya masih menjadi persoalan.

Halaman:

Editor: Ilyas al-Musthofa

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Dinkes Pati Rencana Ganti Semua Alat Ukur Bayi

Selasa, 6 Juni 2023 | 07:13 WIB

Kabar Pati : Kapolresta Terjunkan 606 Polisi RW

Selasa, 6 Juni 2023 | 06:20 WIB

DLH Pati Rencanakan Tambah Lahan TPA Plosojenar

Sabtu, 3 Juni 2023 | 05:16 WIB

Waktu Penyelesaian Gedung Senam Pati Ditambah

Sabtu, 27 Mei 2023 | 09:19 WIB
X