Penggalian Disetop, Ada Kubah di Dalam Gua Jepang Berbentuk L di Terban

- Kamis, 30 September 2021 | 16:25 WIB
Kades Terban Supeno berada di mulut gua Jepang berbentuk L yang berhasil dibuka. (suaramerdeka.com/dok)
Kades Terban Supeno berada di mulut gua Jepang berbentuk L yang berhasil dibuka. (suaramerdeka.com/dok)

Kudus,suaramerdeka-muria.com – Penggalian Gua Jepang di Desa Terban, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus dihentikan karena faktor keamanan. Kepala Desa Terban Supeno mengatakan, gua yang berbentuk seperti huruf L.

Supeno mengatakan, dibagian dalam gua terdapat semacam kubah besar. Namun penggalian terpaksa dihentikan karena khawatir atap gua ambrol sewaktu-waktu.

“Bentuknya seperti huruf L. Setelah belokan seperti huruf L di dalam gua, kami menemukan semacam kubah besar seperti kubah masjid. Namun kami tak berani menggali lebih dalam lagi karena faktor keamanan,” katanya, Kamis (30/9).

BACA JUGA : Lagi, Warga Terban Gali Gua Jepang di Bukit Piramid Patiayam

Penggalian gua itu dimulai Minggu 26 September. Penggalian dilakukan secara manual. Warga menggunakan cangkul bergotong-royong menggali untuk membuka mulut gua yang tertutup tanah. Lokasi penggalian berada di sisi barat lereng bukit piramid Cangkraman.

Gua Jepang berbentuk huruf L itu memiliki lebar 170 centimeter, panjang 6 meter, dan arah L di bagian dalam dengan panjang 6 meter. “Jadi bentuk guanya seperti huruf L,” jelasnya.

Gua Jepang berbentuk huruf L itu memiliki lebar 170 centimeter, panjang 6 meter, dan arah L di bagian dalam dengan panjang 6 meter.

Supeno menambahkan, hingga saat ini sudah tiga Gua Jepang yang berhasil dibuka kembali. Bentuk gua itu masing-masing seperti huruf T, I, dan L. Menurut sejarah, kata Supeno, banyak titik Gua Jepang di kawasan perbukitan Patiayam.

Selain untuk penyimpanan logistik, gua-gua itu dulu dimanfaatkan sebagai gua intai dan gua personel. Supeno menambahkan, sedikitnya ada empat titik gua di bukit Cangkraman yang masih tertutup. Ia yakin gua-gua tersebut ada yang terhubung.

“Gua-Gua Jepang di lereng Patiayam cukup banyak. Namun gua itu terutup tanah dari lahan garapan pesanggem (petani penggarap hutan – Red). Padahal gua-gua ini menyimpan banyak jejak sejarah,” katanya.

Editor: Abdul Muiz

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Gerakan Santri Menulis Mengasah Bakat Terpendam

Kamis, 30 Maret 2023 | 04:31 WIB

Polisi Gelar Rekonstruksi Pertikaian Warga di Dawe

Selasa, 28 Maret 2023 | 02:39 WIB

Kudus Berambisi Boyong Adipura Kencana Tahun 2025

Minggu, 26 Maret 2023 | 17:26 WIB
X