REMBANG, suaramerdeka-muria.com – Bertepatan dengan masih berlangsungnya pandemi Covid-19, ratusan pohon milik Perhutani di Kabupaten Rembang raib jadi sasaran garong kayu.
Pohon-pohon tersebut diembat garong dalam kurun waktu 9 bulan terakhir, mulai Januari sampai September 2021.
Total ada 485 batang pohon milik negara itu raib dari kawasan hutan.
Baca Juga: Tim Asuhan Fachri Husaini Takluk 1-2, Hadapi Sulut di Fase Grup Sepak Bola PON XX 2021 di Papua
Perinciannya, sebanyak 388 pohon merupakan milik Perhutani KPH Mantingan.
Sedangkan 97 batang pohon merupakan milik Perhutani KPH Kebonharjo.
Nilai kerugian total dari kejadian itu mencapai Rp 307.683.000.
Waka Adimistratur Perhutani KPH Mantingan, Dwi Anggoro mengungkapkan, jenis pohon yang paling banyak menjadi sasaran pencurian adalah jati dan sonokeling.
Sebanyak 388 pohon tersebut raib dalam 76 kejadian pencurian.
“Jumlah kejadian pencurian ada 76 kasus dengan sasaran 388 pohon. Nilai kerugian yang dialami perusahaan adalah Rp 175.095.000. Paling banyak jati dan sonokeling,” terang Dwi kepada suaramerdeka.com.
Ia mengklaim, hampir separuh dari kejadian pencurian kayu di wilayahnya tersebut berhasil diungkap.
Baca Juga: Dewan Setujui, APBD Perubahan Tahun 2021 Rp 2,52 Triliun
Namun saat ditanya mengenai jumlah tersangka yang berhasil diamankan, ia tidak membeberkan.
Dwi menyebutkan, sasaran pencurian paling sering terjadi di kawasan hutan BKPH Kalinanas dan Ngiri.
Artikel Terkait
Tak Sembarangan Pengunjung Boleh Masuk Wisata Hutan Mangrove Jembatan Merah Rembang
Rembang Punya Pantai, PSIR Pilih Latihan Fisik di Hutan
Hasil Persis vs PSG Pati Laga Pembuka Liga 2, Beto Goncalves Buktikan Belum Habis
Ansor Pati : Kami Ikuti PBNU, Muktamar Memang Mendesak Digelar
Tahun Anggaran 2021 Tersisa Tiga Bulan, Bupati Blora Kehendaki Perubahan APBD 2021 Segera Ditetapkan
Tidak Ada Seremoni Pemberangkatan Atlet PON Asal Kudus, Ini Alasan KONI