PATI, suaramerdeka-muria.com – Ekspedisi Balai Arkeologi (Balar) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) di Pegunungan Muria menemukan banyak hal.
Mulai dari prasasti, batu lumping hingga terakota.
Hal itu menunjukkan Muria begitu kaya untuk dieksplorasi lebih lanjut.
Di antara temuan yang cukup menarik yakni batu prasasti yang terdapat tulisan huruf kuno di Desa Bageng, Kecamatan Gembong.
Baca Juga: Balar Yogyakarta : Relief Lambang Cakra Watu Payon di Gunung Muria Temuan Menarik
Menurut tim balar, tulisan di batu tersebut kemungkinan berasal dari abad 16-18.
Namun sepertinya posisi batu dalam posisi terbalik.
“Di lokasi yang berbeda namun masih di desa yang sama tim Balar juga menemukan sebuah batu berlubang yang diduga adalah lumpang kecil. Sementara di atas lokasi penemuan lumpang kecil tadi, tim balar menemukan dua buah batu lumpang dengan ukuran besar dan kecil,” terang Haris Rubiyanto pecinta alam Muria yang juga simpatisan tim ekspedisi tersebut.
Baca Juga: Bertemu Persip Pekalongan di Grup B, Persipa Pati Tak Ciut Nyali
Tim Balar menduga, daerah tersebut dulunya merupakan sebuah pemukiman.
Hal itu lantaran batu lumpang biasa dipakai masyarakat zaman dulu untuk menumbuk padi atau biji-bijian.
“Sebenarnya menurut penuturan warga ada tumpukan batu bata yang diduga candi, tetapi ketika dikunjungi ternyata tidak ditemukan,” imbuhnya.
Selain mengunjungi titik-titik tadi, tim Balar juga mendapatkan beberapa terakota, pecahan keramik, alu dan beberapa benda lain yang disimpan oleh beberapa warga.
Baca Juga: Kebut Vaksinasi Mahasiswa, UMK Targetkan Oktober Kuliah Tatap Muka
Tim Balar kemudian membantu membersihkan serta mengidentifikasi benda tersebut.
Artikel Terkait
Warga Lereng Muria Terima Bantuan Ambulans Gratis
Membangkitkan Legenda Macan Muria
Wisata Religi Sunan Muria Ramai Peziarah, PKL Minta Kelonggaran
Enam Fakta Pelajar di Pati Korban 'Kucing Garong' Buang Bayinya di Bawah Jembatan Cluwak