Layanani Akta Kelahiran, Disdukcapil Jemput Bola ke Pulau Karimunjawa

JEPARA, suaramerdeka-muria.com - Dalam rangka meningkatkan kepemilikan akta kelahiran di Karimunjawa, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Jepara memberikan layanan jemput bola ke Karimunjawa.

Dalam sehari, petugas berhasil melayani 72 pembuatan akta kelahiran dan sembilan akta kematian.

Baca Juga: Kisah Ibu Hamil di Kepulauan Karimunjawa, Ongkos Perjalanan Malah Lebih Mahal, Butuh USG dan Ambulans Laut

''Selain pelayanan biasa, kami juga melayani secara terintegrasi. Artinya, meskipun warga hanya meminta akte kelahiran, kita juga menerbitkan kartu keluarga (KK) jika anak tersebut belum terdaftar di KK. Demikian halnya jika warga memohon akte kematian, mereka akan mendapatkan KTP dengan status baru dan KK baru,'' kata pelaksana tugas (Plt) Kepala Disdukcapil Jepara, Dwi Riyanto didampingi Kabid Pencatatan Sipil, Wafa Elvi Sahiroh, Rabu 22 September 2021.

Selain pelayanan jemput bola khusus akta kelahiran dan kematian, pekan depan Disdukcapil sudah merencanakan kegiatan serupa untuk pelayanan permohonan KTP, Kartu Identitas Anak (KIA) dan KK. Pada bulan depan, pelayanan akta kelahiran akan hadir lagi di Karimunjawa.

Baca Juga: Karimunjawa Siap Menunggu Kedatangan Anda, Level PPKM Jepara Memungkinkan Buka Destinasi Wisata Terbatas

Elvi menambahkan, Disdukcapi terus menggenjot kepemilikan akta kelahiran bagi warganya, termasuk warga Kecamatan Karimunjawa.

Saat ini tingkat kepemilikan akta kelahiran penduduk Karimunjawa usia 0 - 18 tahun sudah sangat baik. Dari 3.068 warga, sudah 2.779 warga usia 0 - 18 tahun yang mengantongi akta kelahiran atau 90,58 persen.

Tinggal 289 warga yang belum memiliki akta kelahiran. Untuk itu, Disdukcapil melakukan pelayanan jemput bola di Karimunjawa.

Baca Juga: Komunitas Motor Difabel Jepara Dapat Bantuan sembako

Camat Karimunjawa, Moh Eko Udyyono berharap frekuensi pelayanan jemput bola Disdukcapil di Karimunjawa ditingkatkan.

''Pelayanan jemput bola ini sangat membantu warga Karimunjawa. Selain jarak yang jauh dengan pelayanan Disdukcapil, pelayanan online belum familier bagi warga Karimunjawa. Banyak warga yang masih gagap teknologi,'' pungkasnya.***