Puji meminta agar PPKom tegas dan memacu progres pembangunan dengan mempertimbangkan beberapa hal.
Pertimbangan itu termasuk dari segi pekerjaan, perusahaan punya uang atau tidak, metode pengerjaan, material dan menejeman waktu.
Baca Juga: Libatkan Pesantren di Kawasan Hutan, KLHK dan Pemkab Jadikan Gunung Lasem Paru-paru Pantura
“Kendalikan kontrak secara awal melalui SCM. Pengawas pekerjaan memberi surat peringatan ke kontraktor. Agar segera dilakukan perbaikan pekerjaan dan bisa selesai sesuai waktu yang ditentukan,” ujarnya.
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Rembang, Joestinnarni menyatakan, sudah beberapa kali menegur kontraktor saat rapat koordinasi. Ada rencana teguran melalui surat resmi dilakukan.
Baca Juga: Dikunjungi KPK, Bupati Pati Ingin Bawahannya Bekerja Transparan Tanpa Korupsi
“Material segera dipenuhi. Personel pekerja saja kurang. Berkaitan dengan konstruksi baja kan perlu tenaga sendiri. Material masih menunggu, mereka terlambat. Apa yang mereka lakukan dari awal terlambat, tidak ada persiapan,” papar Joestinarni.
Pekerja pengatur lapangan proyek MPP, Sumano mengungkapkan, pekerjaan yang baru dilakukan adalah bored pile bagian bawah cakar ayam.
Baja jatah konstruksi sampai lantai 3, klaimnya, juga sudah siap.
Artikel Terkait
Proyek Kota Pusaka Lasem Segera Dikerjakan, Bakal Menjadi Destinasi Wisata Unggulan Indonesia
Proyek Perbaikan Tiga Puskesmas Senilai Rp 6 Miliar Gagal Lelang
Proyek Puskesmas Gagal Karena Alasan Granit, DPRD Sebut Syarat Merek Dipaksakan
Resmi, Proyek Jembatan Jalan Lingkar Sarang Putus Kontrak, Berakhir Mangkrak?