REMBANG, suaramerdeka-muria.com – Sejumlah kamera jebakan (trap) dipasang di beberapa titik kawasan hutan Gunung Lasem.
Kamera pengawas tersebut dipasang lantaran ada dugaan keberadaan macan tutul dan satwa liar lainnya.
Dugaan keberadaan macan tutul mengemuka berdasarkan kesaksian sejumlah warga yang tinggal di sekitar kawasan itu.
Baca Juga: Libatkan Pesantren di Kawasan Hutan, KLHK dan Pemkab Jadikan Gunung Lasem Paru-paru Pantura
Pemasangan kamera diinisiasi sejumlah pihak, salah satunya adalah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Selain macan tutul, KLHK juga memantau keberadaan sejumlah satwa liar dan langka dilindungi di kawasan Gunung Lasem.
Baca Juga: Di Tengah Pandemi, Bisnis Kosmetik Lokal Pati Sukses Tembus Pasar Internasional
Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Wiratno menyebut, pihaknya dengan BKSDA Jateng telah memasang empat kamera trap di kawasan Gunung Lasem.
Baca Juga: Rembang Punya Pantai, PSIR Pilih Latihan Fisik di Hutan
"Salah satu alasan saya ke sini adalah keberadaan macan tutul. Sehingga kami gandeng BKSDA Jateng memasang kamera trap di empat titik di Gunung Lasem," terang Wiratno kepada wartawan di Gunung Lasem.
Rencananya, kamera trap tersebut akan dicek setiap bulan.
Jika ada macan tutul atau satwa liar lainnya melintas maka secara otomatis akan terekam kamera trap.
Baca Juga: Jaga Kamtibmas, Kapolres Jepara Minta Dukungan Ulama
Penanggung jawab dari keberadaan kamera tersebut adalah Perhutani KPH Kebonharjo.
KPH Kebonharjo menjadi pihak yang mengelola kawasan hutan Gunung Lasem.
Artikel Terkait
UPDATE !! Gerai Vaksinasi Online di Blora Dibuka Lagi, Jam Pendaftarannya Diubah, Ini Dia link Pendaftarannya
Lewat Ular Tangga Raksasa, Mahasiswa IAIN Kudus Kenalkan Anak Moderasi Beragama
KSM Tingkat Jateng Digelar di MIN 2 Jepara
Covid-19 Melandai, 14 Ruang Isolasi RSUD Rembang Diubah Jadi Perawatan Umum
Dikunjungi KPK, Bupati Pati Ingin Bawahannya Bekerja Transparan Tanpa Korupsi