Setelah disosialisasi program tersebut, persoalan didapat solusi dan pesantren juga menerima keuntungan.
Meski baru dua bulan berjalan, budidaya maggot sudah memperlihatkan hasilnya.
“Ini bisa menyelesaikan permasalahan sampah organik yang selama ini menjadi pikiran. Biasanya sampah itu kami timbun atau buang ke sawah. Maggotnya juga sudah jadi, gemuk-gemuk," terangnya.
Abadi mengungkapkan, di pesantrennya terdapat 200 lebih santri.
Santri sebanyak itu menghasilkan sampah yang tidak sedikit.
Pengelolaan sampah organik dan budidaya maggot sejalan dengan rencananya dalam mengembangkan ekonomi dalam bentuk budidaya ikan nila, gurami hingga ternak ayam.
Baca Juga: Pondok Pesantren Modern Alburuj Jepara, Jaga Tradisi Kirimkan Santri Kuliah ke Timur Tengah
“Hasil ternak ikan selanjutnya dipasok untuk resto di komplek wisata Pagar Pelangi milik pesantren,” ujarnya.
Sedangkan di Ponpes Al-Hassan Pancur, pengembangan maggot sudah disertai dengan budidaya ratusan ayam.
Artikel Terkait
Serbuan Vaksinasi Sasar Pondok Pesantren, Imunitas Santri Jadi Bertambah
Edan, Dililit Utang, Perangkat Desa di Lasem Ini Carikan Istrinya Suami Kedua Melalui MiChat
Rembang Punya Pantai, PSIR Pilih Latihan Fisik di Hutan
15 Fakta Unik Perangkat Desa di Lasem Antarkan Istrinya Menikah Lagi, dari Aplikasi MiChat hingga Dapat Nafkah
Workshop Literasi di Rembang, Satu Siswa Ditarget Hasilkan Satu Karya Jurnalistik