KUDUS,suaramerdeka-muria.com - Lantunan suluk ilahengan (pembuka-red) terlihat begitu kung (merdu terdengar-red), saat Jaduk Wisnu Satoto (13) memulai lakon Gatokoco Winisuda di Taman Budaya Cendono, Kecamatan Dawe, Selasa (14/9) siang.
Janturan atau deskripsi adegan kisah kehidupan Gatotkaca mengalir dari sang dalang diiringi sahutan sinden dan niyaga.
Jaduk mungkin belum mempunyai sabetan seperti masetro Ki Manteb Sudarsono. Namun jelas, bocah kelas I SMP 1 Bae tersebut mempunyai keberanian nguri-nguri tradisi. Tiga jam aksinya dalam sorotan blencong (lampu-red) elektronik memesona segelintir yang menyaksikan secara langsung maupun yang terhenyak melihat penampilannya melalui live streaming.
Anak kedua dari tiga bersaudara dalang, Wahyu Tulus, baru sekitar tiga bulan menggeluti seni pakeliran. Hapalan kharakter wayang mungkin baru -puluhan yang dikuasainya dari seratusan semua tokoh ringgit wacucal secara pakem.
''Jaduk sudah tertarik wayang sejak TK,'' cerita sang ayah, Wahyu Tulus.
BACA JUGA : Beri Contoh Pementasan Hiburan saat Pandemi, Disiarkan Live Virtual
Hanya saja, keterbatasan membaca dan menghapal naskah sempat menghambatnya mempelajari seni pedalangan secara utuh. Si Kecil Jaduk secara terbatas baru dapat menghapal beberapa kharakter wayang saat itu.
Baru beberapa bulan terakhir dia mulai ngedan di Sanggar Widodo Laras. Sebagai calon dalang milenial, dia rajin melihat aksi Ki Purbo Asmara, idolanya melalui Youtube. Dua lakon, lahirnya ''Gatotkaca dan Sinto Iang'', sudah fasih dilakoninya. Selepas SMP, dia akan dikirim ke Kota Bengawan untuk memperdalam kemampuan mendalangnya di SMK atau ISI Solo.
''Tetapi, semua saya serahkan kepada Jaduk, mau jadi apa kelak,'' ujarnya.
Pelaksana tugas Kadisbudpar, Mutrikah melalui Kasi Sentra Dasa Bambang WD, menyatakan pakeliran memesona menampilkan dalang cilik digelar dalam rangkaian HUT Kudus ke-472. Jaduk merupakan bagian dari tujuan prestisius mengangkat budaya pakeliran Kudusan pada masa mendatang yang didukung Disbudpar.
''Kami mendorong potensi penerus budaya dari unsur generasi muda untuk mengasah kemampuannya,'' imbuhnya.
Artikel Terkait
Aksi Seniman Kudus Sambut 17-an di Tengah Pandemi, Kenakan Kostum Wayang, Kibarkan Bendera Putih
Lanjutan Sidang Kasus Pembunuhan Dalang Anom Subekti Rembang Tertunda Dua Kali, Jaksa Tunggu Petunjuk Kejagung