Menggali Gua Tersembunyi di Lereng Perbukitan Patiayam

- Sabtu, 4 September 2021 | 16:15 WIB
Kepala Desa Terban, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus Supeno di dalam salah satu gua jepang di wilayah perbukitan Patiayam. (suaramerdeka.com/Saiful Annas)
Kepala Desa Terban, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus Supeno di dalam salah satu gua jepang di wilayah perbukitan Patiayam. (suaramerdeka.com/Saiful Annas)

Di Terban telah ada Museum purbakala Patiayam serta gardu atraksi yang menyimpan fosil gajah purba pada lapisan tanah. Kegiatan ekskavasi fosil juga masih aktif dilakukan menyusul banyak temuan baru.

Bangun Fasum

Warga juga telah beriniastif membuka wahana wisata yang memacu adrenalin, menyusuri perbukitan Terban mengendarai mobil offroad. Rute Sendang Pengilon menyusuri jalan berbatu nan terjal di perbukitan Patiayam menjadi rute wajib penikmat wisata adrenalin di Desa Terban.

Setahun terakhir, Supeno telah membangun sejumlah fasilitas musala dan kamar kecil. Salah satunya Surau Gundhang Pandean. Lokasinya tak jauh dari puncak piramid Patiayam. Disebut piramid karena bukit bernama Cangkraman itu berbentuk menyerupai limas dengan puncak yang mengerucut, persis layaknya piramid.

Jelang perayaan HUT Kemerdekaan RI Agustus lalu, Supeno yang mantan anggota Kodim Kudus dengan pangkat terakhir Sersan Mayor mengibarkan bendera raksasa di atas puncak piramid Cangkramaan.

Pengibaran bendera itu dihadiri warga hingga anggota DPRD Kudus. Kegiatan itu sekaligus menjadi bagian misi Supeno untuk mengenalkan potensi alam di Desa Terban.

Pembukaan gua-gua tersembunyi di lereng perbukitan Patiayam, kata Supeno, akan menjadi aset baru wisata Desa Terban. Ia mencontohkan, dari strukturnya Gua Jepang di Terban digunakan sebagai gua intai, gua personel, hingga gua logistik. Bentuknya mirip huruf T yang memanjang ke dalam.

Warisan Sejarah

Supeno juga menemukan gua dengan jalur tembus ke gua lainnya. “Dengan nilai sejarahnya, kami yakin keberadaan gua ini akan menjadi aset wisata sejarah dan edukasi nantinya. Ini akan melengkapi potensi wisata purbakala, budaya, alam, hingga kuliner yang sudah dimiliki Desa Terban,” katanya.

Pembukaan gua-gua ini juga menjadi upaya untuk merunut kembali sejarah masa lalu desa Terban. Tak hanya untuk ditawarkan sebagai tujuan wisata, kata Supeno, upaya menggali kembali sejarah ini juga penting sebagai warisan bagi anak cucu warga Desa Terban.

“Sembari membuka gua satu per satu, kami telah membangun fasilitas umum musala atau surau dan kamar kecil. Kami meyakini Terban akan menjadi kota baru dengan aset yang melimpah ini,” katanya.

Supeno berharap dukungan penuh dari semua pihak, terutama Pemkab Kudus agar upaya menggali potensi desa bisa lebih optimal.

 

Halaman:

Editor: Abdul Muiz

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Gerakan Santri Menulis Mengasah Bakat Terpendam

Kamis, 30 Maret 2023 | 04:31 WIB

Polisi Gelar Rekonstruksi Pertikaian Warga di Dawe

Selasa, 28 Maret 2023 | 02:39 WIB

Kudus Berambisi Boyong Adipura Kencana Tahun 2025

Minggu, 26 Maret 2023 | 17:26 WIB
X