KUDUS, suaramerdeka-muria.com – Kekompakan warga Dukuh Delok, Desa Kedungsari, Kecamatan Gebog sepertinya patut ditiru.
Mereka swadaya membangun jembatan penghubung antar dukuh yang ada di desanya itu.
Awalnya, warga setempat memang gelisah lantaran jembatan itu seringkali rusak terutama saat musim penghujan.
Sebelum dibangun, jembatan tersebut hanya terbuat dari bambu sehingga rentan rusak setelah terkena hujan dan panas.
Padahal jembatan yang memiliki panjang 32 meter ini sangat penting bagi warga. Lantaran menjadi akses yang lebih cepat daripada jalan lain yang justru memutar.
Sebenarnya, warga sudah beberapa kali mengusulkan agar jembatan itu bisa dibangun secara permanen kepada pemerintah desa.
Baca Juga: Waktu Penyelesaian Gedung Senam Pati Ditambah
Hanya saja hingga saat ini belum pernah direalisasikan lantaran dinilai dekat dengan jembatan di kampung sebelah.
“Hal itulah yang kemudian mendasari warga secara sukarela berswadaya untuk dapat membangun jembatan itu secara permanen,” terang Eko Ristanto, Ketua RW setempat yang juga panitia pembangunan jembatan.
Kekompakan warga pun terlihat. Secara swadaya warga iuran secara sukarela. Jumlahnya pun tak dibatasi minimalnya. Biaya pembuatan jembatan itu sendiri ditaksir bakal menelan anggaran hingga Rp 200 juta.
Saat ini untuk iurannya baru terkumpul sekitar Rp 70an juta. Oleh karena itulah dia berharap ada donatur yang berkenan membantu agar pembangunan jembatan tersebut bisa cepat diselesaikan.
“Untuk pekerjaannya juga dilakukan secara gotong royong. Setiap harinya aka nada warga yang bergantian membantu pekerjaannya. Per hari antara lima hingga enam orang,” tandasnya.
Artikel Terkait
Tekan Miras Ilegal, Disperindag Jawa Tengah Lakukan Sosialisasi Regulasi Perizinan dan Distribusi
Dugaan Korupsi Mantan Kades Panjang Segera Disidangkan, Kerugian Negara Rp 130 Juta
Kasus Penggelapan dan TPPU Dana Yayasan Pembina UMK Dilimpahkan ke Kejaksaan Kudus
Dinsos Blora Kunjungi dan Serahkan Bantuan ke Ponpes Fatimah Az-Zahra di Randublatung yang Alami Kebakaran