REMBANG, suaramerdeka-muria.com – Sebuah siang yang terik di Bulan Mei 2023, seorang lelaki paruh baya terlihat serius menatap beberapa tukang di rumah produksi mebel miliknya. Lokasinya berada di Desa Jinanten Kecamatan Sale Kabupaten Rembang, berada tepat di sebelah utara rumah yang ia tinggali.
Sambil sesekali mengelus permukaan kursi setengah jadi itu, ia memberikan arahan kepada tukang. Tetesan peluh dari dahi tidak menyurutkan tatapan tajamya terhadap aktivitas para tukang.
Ia cukup lincah menunjukkan beberapa titik pada bahan kursi sudut ruang tamu tersebut untuk diamplas lagi. Lelaki tersebut adalah Suprapto (50), seorang pengusaha mebel cukup terkenal di Kecamatan Sale.
Bisa diibaratkan, produksi mebel dengan label UD Gembol Jati adalah Raja Mabel di Kecamatan Sale. Sehari-hari, pekerjaan bapak dua anak itu memang mengontrol tukang di rumah produksi mebel miliknya. Tujuannya, untuk memastikan produk-produk dari UD Gembol Jati tersebut terjaga secara kualitas.
Tak segan, ia sendiri pun sering ikut dalam proses produksi kayu untuk dijadikan aneka bahan furniture. Tentu saja sesuai dengan pesanan konsumen. Sehari-hari, Suprapto bekerja dibantu oleh setidaknya 4 sampai 5 tukang kayu.
Sebagian tukang adalah warga sekitar daerahnya. Sebagian lain lantaran kepentingan teknis, khusus ia datangkan dari Jepara yang terkenal dengan ukirannya. Suprapto memang produsen mebel yang sudah punya nama.
Selama ini, furnitur produksinya sudah merambah ke berbagai kota di Indonesia. Bahkan, beberapa kali, Pemkab Tulungagung Jawa Timur memesan secara khusus mebel untuk perlengkapan perkantoran dari produksinya.
Suami dari Hartutik (43) itu juga secara rutin mendapatkan pesanan mebel dari berbagai kota di Indonesia, baik oleh perorangan maupun institusi. Biasanya, produksi mebel miliknya adalah meja, kursi, berbagai almari dapur dan rumah tangga.

Sejatinya, kesuksesan Gembol Jati tidak datang secara tiba-tiba. Cerita itu diawali pada tahun 2000 silam. Ketika itu, ia memutuskan menjadi penerus usaha mebel milik Sang Orang Tua. Ia semacam membeli hak tersebut, lantaran orang tuanya memiliki sejumlah anak lain.
Saat itu, bermodal dari pinjaman BRI ia mulai memutar otak untuk mengembangkan usaha mebel. Patokan bahan dan kualitas hasil yang terjaga membuat konsumennya semakin hari, semakin bertambah.
Usahanya yang terus berkembang membuatnya berani meminjam kembali permodalan dari BRI. Kali ini lantaran pangsa usahanya sudah luas, ia mengajukan permodalan sebesar Rp 500 juta dan disetujui.
Baca Juga: Adi Supriyanto, ASN Penyuluh Kehutanan Sukses Tangkar Murai, Jaga Ekosistem Berujung Rupiah
Untuk ukuran produk mebel dengan bahan dan pengerjaan kualitas, UD Gembol Jati memang sudah jadi rujukan khalayak. Hasil usaha produksi mebel ini membuat kedua anaknya mampu mengenyam pendidikan tinggi, termasuk Sang Sulung yang kini sudah masuk perguruan tinggi.
Sayangnya, saat ini ada ganjalan di hati Suprapto terkait pengembangan usaha mebel. Ia mengeluhkan adanya persaingan tidak sehat lantaran keberadaan Usaha Dagang (UD) mebel ‘liar’ alias tidak berizin.
Artikel Terkait
Gudang Produksi Gula Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp 200 Juta
Wisuda 168 Siswa, MTsN 3 Pati Pamerkan Kreativitas dan Apresiasi Wisudawan Peraih Emas Terbanyak
Raih Doktor Ilmu Hukum, Begini Abstraksi Disertasi Sekda Rembang Soal Hasil Pengembalian Aset Korupsi
Hasil Drawing Kualifikasi Piala Asia U23 2024 : Timnas Indonesia Tuan Rumah Hadapi Turkmenistan dan Taiwan
Hasil Lengkap Drawing Kualifikasi Piala Asia U23 2024 : Thailand Jumpa Malaysia Lagi, Indonesia Tuan Rumah
Grup K Hanya Tiga Tim, Timnas Indonesia U23 Diuntungkan atau Dirugikan ? Ini Penjelasannya
Baru Sehari Tiba, Jemaah Asal Demak Wafat di Madinah