KUDUS,suaramerdeka-muria.com – Pengalaman langsung akan membentuk sebuah tulisan menjadi utuh dan menarik. Pentingnya pengalaman langsung itu disampaikan Redaktur Pelaksana Suara Merdeka Hasan Fikri saat mengisi Gerakan Santri Menulis di Ponpes Anfaul Ulum, Rabu (29/3).
Hasan menekankan penting adanya pengalaman secara langsung bagi para peserta. Berbekal pengalaman langsung para peserta akan lebih mudah dalam membuat berita secara baik.
"Kalau anda bercerita soal kota kudus, kalian tidak bisa mengarangnya. Tentu akan sulit merasionalkan jika tanpa mengenal setting kota terlebih dahulu," ucapnya.
Baca Juga: Gerakan Santri Menulis Mengasah Bakat Terpendam
Selain Hasan Fikri, hadir sebagai pemateri Kepala Desk Muria Fahmi Zulkarnain dan Tim Medsos Suara Merdeka Youlanda Muhammad.
Selain mendapat materi terkait cara menulis berita, para santri juga mendapatkan materi membuat konten di media sosial dari IT Suara Merdeka, Youlanda Muhammad.
Youland menuturkan media sosial saat ini mengambil peran penting. Termasuk di dalam lingkungan para santri yang dapat memanfaatkan media sosial sebagai tempat berdakwah.
"Semua orang bisa menjadi konten kreator. Seperti kalau dilingkungan santri para peserta bisa membuat konten syiar agama," terangnya.
Menggunakan sosial media bagi Youland dapat membangun kreativitas. Terutama mengemas syiar yang lebih relevan dan menjadi konten yang lebih kreatif lagi.
Ia menambahkan, untuk menjadi konten kreator yang bagus, para santri harus memperhatikan sejumlah aturan. Mulai dari membuka ide baru, kemampuan untuk bekerja keras dan belajar, hingga pemahaman kuat terhadap audiens.
"Konten kreator harus paham soal audiens seperti apa. Kalau dalam konten syiar agama, konten kreator harus punya pemahaman akan umat," katanya.
Baca Juga: Gerakan Santri Menulis Sambangi Anfaul Ulum, Ponpes yang Tumbuh dari Ruang Tamu Kediaman Pengasuhnya
Selain itu, kata Youland, kemampuan bekerjasama dengan tim dan konsisten juga menjadi trik lain dalam menjadikan seseorang konten kreator yang baik.
Pelatihan menulis yang berlangsung sejak pukul 09.00 WIB diikuti secara antusias oleh para santri. Terbukti dari 100 santri yang hadir tidak berkurang hingga materi terakhir yang di sampaikan.
Meski di tengah nuansa Ramadan, peserta tampak riang dalam mengerjakan tugas menulis berita yang diberikan.
Artikel Terkait
Gerakan Santri Menulis di Sarang : Wabup Berikan Apresiasi hingga Santri Berondong Pertanyaan Narasumber
Gerakan Santri Menulis di Blora : Diikuti Istri Bupati Hingga Zuhur
Gerakan Santri Menulis Sambangi Anfaul Ulum, Ponpes yang Tumbuh dari Ruang Tamu Kediaman Pengasuhnya
Gerakan Santri Menulis Mengasah Bakat Terpendam