KUDUS,suaramerdeka-muria.com – Perjalanan panjang Gerakan Santri Menulis (GSM) yang diselenggarakan Suara Merdeka diharapkan mampu mengasah serta memancing bakat terpendam.
Harapan itu disampaikan oleh Bupati Kudus Hartopo saat membuka acara GSM di Pondok Pesantren (Ponpes) Anfaul Ulum, Kudus, Rabu (29/3).
Hadir pada pembukaan GSM itu Pengasuh Ponpes Anfaul Ulum KH Ahmad Thoha, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kudus Suhadi, Wakil Pemred Suara Merdeka Edi Indarto dan Ketua Panitia GSM Agus Fathuddin Yusuf, Kepala Biro Muria Suara Merdeka Saiful Annas.
Baca Juga: Gerakan Santri Menulis Sambangi Anfaul Ulum, Ponpes yang Tumbuh dari Ruang Tamu Kediaman Pengasuhnya
Gerakan Santri Menulis yang tahun ini telah memasuki tahun ke-29 diikuti sebanyak 100 santri Ponpes Anfaul Ulum.
Lebih lanjut, Hartopo mengatakan ditengah tranformasi digital yang serba cepat, harus ada stimulus bagi para santri untuk terus hadir ditengah peradaban.
Salah satu upaya tetap eksis di tengah dunia modern ini, kata Hartopo para santri harus mempunyai karya untuk menunjukkan eksistensi mereka.
"Acara ini sangat luar biasa dan saya berterimakasih kepada Suara Merdeka telah memfasilitasi para santri agar semangat, termotivasi serta terinspirasi dalam menulis. Sehingga ada bakat-bakat yang terpendam bisa dimunculkan," katanya.
Dari kegiatan GSM ini, Hartopo berharap akan lahir karya dari para santri Ponpes Anfaul Ulum yang dapat ditayangkan baik di media cetak maupun produk online di Suara Merdeka.
“Setelah kegiatan ini santri tak hanya mulai belajar menulis, tetapi rajin menulis. Saya juga berharap kegiatan ini kedepan bisa dikembangkan lagi oleh Suara Merdeka untuk sekolah umum agar semua bisa merasakan,” katanya.
Kepala Kementrian Agama Suhadi dalam sambutannya mengajak para santri tidak hanya sibuk mengaji saja. Namun para santri juga ikut menyesuaikan kebaruan dunia modern, salah satunya di dunia kepenulisan.
"Saya pernah mendengar, orang yang bisa eksis 20 hingga 30 tahun ke depan adalah orang yang menguasai bahasa dan karakter. Salah satunya kemauan menguasai bahasa itulah yang ditunjukkan dengan menulis," katanya.
Motivasi serupa juga diungkapkan oleh Pengasuh Ponpes Anfaul Ulum, Ahmad Thoha. Thoha meminta kepada para santrinya agar tidak lagi minder.
Thoha menilai pelatihan menulis para santri juga dinilai memberi manfaat besar. Keberadaan pelatihan akan menjadi bekal para santri untuk menuju modernitas.
"Kita kenal wakil gubernur, wakil presiden, yang semuanya dari kalangan santri. Jadi saya harap Jangan minder, ada banyak orang hebat yang datang dari santri," ucapnya.
Artikel Terkait
Gerakan Santri Menulis di Sarang : Wabup Berikan Apresiasi hingga Santri Berondong Pertanyaan Narasumber
Gerakan Santri Menulis di Blora : Diikuti Istri Bupati Hingga Zuhur
Gerakan Santri Menulis Sambangi Anfaul Ulum, Ponpes yang Tumbuh dari Ruang Tamu Kediaman Pengasuhnya