KUDUS, suaramerdeka-muria.com - Acara dandangan memang sudah berakhir sejak hari rabu (23/3) yang lalu.
Namun buah manisnya masih terasa bagi sebagian warga Kudus yang ikut berjualan.
Salah satu yang merasakan datang dari para napi di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Kudus. Pasalnya buah karya mereka terjual habis saat nangkring di stand dandangan yang berlangsung selama sepuluh hari.
Kasubsi Pelayanan dan Tahanan Lapas Kelas IIB Kudus, Abdul Azis Sinungwibo mengungkapkan saat dandangan sekitar 200 buah karya napi mampu terjual.
Karya yang dibeli para pengunjung dandangan dari stand Lapas mulai dari kerajinan tangan hingga makanan.
Dari kerajinan tangan, pihak Lapas mengatakan mampu menjual vas, keset hingga tanaman bonsai.
Sedangkan dari makanan ada cemilan kue gapit khas Lapas yang juga ikut dibawa pulang oleh para pengunjung dandangan.
"Kita jual kerajinan dan makanan semuanya langsung ludes kemarin. Semuanya barang-barang yang terjual memang stok dari lapas," ungkapannya, Jumat (24/3) kemarin.
Baca Juga: Empat Pebulutangkis Belia Pati Sukses Dulang Prestasi di Kudus
Baca Juga: Maroko Lumat Brasil di Hasil FIFA Matchday, Jerman Kalahkan Peru : Ini Hasil Lengkap Tim-tim Besar
"Tanaman hias atau bunga kita jual dengan harga Rp 35 ribu, Kerajinan bonsai harga Rp 50 ribu dan untuk kue kering gapit kita jual dengan harga 13 ribu," lanjut Azis.
Keberadaan kerajinan hingga jajanan yang dibuat oleh napi datang dari program rutin rumah tahanan Kudus. Selain bertujuan membantu para warga binaan dalam menyibukkan diri. Pelatihan dimaksudkan sebagai pembekalan kewirausahaan para napi pasca bebas nanti.
Melalui program yang diadakan Lapas, warga binaan bebas memilih produk yang ingin mereka buat. Seperti yang dilakukan salah seorang penghuni Lapas Kudus, Satrio (23). Dirinya mengaku hanya mengerjakan satu produk saja selama ikut pelatihan.
Satrio yang sudah dua tahun mendekam di Lapas mengambil pelatihan pembuatan guci berukir naga. Guci dipilih Satrio lantaran pertimbangan proses pembuatannya yang menantang serta bahan baku yang mudah di dapat.
Dikatakan Satrio bahan baku pembuatan guci didominasi kardus yang direndam terlebih dahulu kemudian dicampur tepung kanji, baru setelahnya ditambah lem kayu. Guna memperkeras, guci harus dijemur di terik matahari selama dua hari.
Artikel Terkait
Lapor Motor Dicuri, Pelaku Ternyata keponakan Sendiri, Modusnya Bikin Geleng-geleng
Negara Peringkat Paling Bawah Rangking FIFA Ikut Kualifikasi Piala Eropa (EURO 2024) : Ini Hasilnya
Yacob Sayuri Bobol Gawang Burundi : Hasil Timnas Indonesia vs Burundi di FIFA Matchday
Hasil Indonesia vs Burundi di FIFA Matchday : Rangking FIFA Skuad Garuda Bakal Naik
Hasil Suriah vs Thailand di FIFA Matchday : Pasukan Gajah Perang Terpuruk di Negeri Orang
Hasil Lengkap FIFA Matchday Timnas Negara-Negara ASEAN : Indonesia dan Malaysia Menang, Vietnam Jadi Penonton