Ngaji Suluk Maleman, Anis Sholeh Ba'asyin : Manusia Hanya Tamu di Bumi

- Sabtu, 25 Maret 2023 | 04:50 WIB
Budayawan Anis Sholeh Ba’asyin dan akademisi IAIN Kudus Abdul Jalil dalam Ngaji NgAllah Suluk Maleman ‘Menyunggi-nyunggi Kerapuhan’ yang digelar akhir pekan lalu.  (suaramerdeka-muria.com/Moch Noor Efendi)
Budayawan Anis Sholeh Ba’asyin dan akademisi IAIN Kudus Abdul Jalil dalam Ngaji NgAllah Suluk Maleman ‘Menyunggi-nyunggi Kerapuhan’ yang digelar akhir pekan lalu.  (suaramerdeka-muria.com/Moch Noor Efendi)


PATI, suaramerdeka-muria.com - Sebagai tradisi, Ngaji NgAllah Suluk Maleman di Rumah Adab Indonesia Mulia Pati selalu mengajak warga yang hadir untuk muhasabah.

Kali ini, introspeksi ditekankan pada tujuan akhir manusia itu bukan di dunia.
Demikian penggagas Suluk Maleman Anis Sholeh Ba'asyin memantik ngaji budaya edisi ke-135, akhir pekan lalu.

Dalam kesempatan ini, dia didampingi dosen IAIN Kudus Abdul Jalil mengingatkan kepada hadirin, bahwa dunia bukanlah tujuan akhir dari perjalanan manusia.

Menurutnya, manusia merupakan tamu yang didatangkan untuk menjadi khalifah di bumi.

Tamu yang baik, kata dia, tentu bukan membuat kerusakan.

"Kita hanyalah tamu yang akan pulang ke sangkan paran. Kita hanyalah penyinggah bukan penetap. Jadi tak perlu adigang, adigung, adiguna,” tandasnya.

Baca Juga: 24 Pelatih Indonesia Menimba Ilmu di Turki : Dari Uston Nawawi, Bima Sakti hingga Fakhri Husaini

Baca Juga: Tak Ada Nama Timnas Indonesia di Undian Pembagian Grup Piala Asia U17 2023

Menurutnya, bumi sebatas perantara menuju akhirat. Dengan kesadaran tersebut, maka semua yang dilakukan di bumi harus halalan thayyiban dan tidak ngawur dalam bertindak.

Termasuk tidak mengeluh saat diberi cobaan serta ketika diberi kemuliaan tidak menjadi sombong.

"Dunia itu penting tapi remeh untuk jadi tujuan," tambahnya.

Budayawan ini lantas mengurai ciri manusia yang menjadikan dunia sebagai tujuan utama. Salah satunya, merasa sakit ketika kehilangan sesuatu.

"Jika merasakan sakit sekali saat kehilangan barang berharga atau jabatan, maka itu menunjukkan keterikatan dengan dunia masih kuat," katanya dalam ngaji budaya yang dirangkai selingan musik dari Sampak Gusuran.

Agar tak terjebak pada dunia, maka bisa dilatih dengan pengelolaan antara roh, akal, nafsu, dan qalb.

Hal itu sesuai ajaran Sunan Kalijaga yakni sedulur papat dan menghasilkan lima pancer yakni kepribadian yang baik.

Halaman:

Editor: Ilyas al-Musthofa

Tags

Artikel Terkait

Terkini

DLH Pati Rencanakan Tambah Lahan TPA Plosojenar

Sabtu, 3 Juni 2023 | 05:16 WIB

Waktu Penyelesaian Gedung Senam Pati Ditambah

Sabtu, 27 Mei 2023 | 09:19 WIB
X