Seribu Pohon Kelengkeng Ditanam di Kawasan Pegunungan Kendeng, Libatkan Pejabat hingga Mahasiswa

- Selasa, 21 Maret 2023 | 21:54 WIB
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Dan Kehutan (DLHK) Provinsi Jawa Tengah, Widi Hartanto menanam pohon kelengkeng di salah satu bukit di Desa Wonosoco, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, Selasa (21/3). (suaramerdeka-muria.com/Aziz Afifi)
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Dan Kehutan (DLHK) Provinsi Jawa Tengah, Widi Hartanto menanam pohon kelengkeng di salah satu bukit di Desa Wonosoco, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, Selasa (21/3). (suaramerdeka-muria.com/Aziz Afifi)

KUDUS, suaramerdeka-muria.com - Upaya mengurangi permasalahan hutan di Pegunungan Kendeng mulai mendapatkan perhatian.

Meski belum cukup masif, gerakan-gerakan penghijauan dengan tanaman tegakkan mulai dilakukan.

Salah satu langkah penghijauan dilakukan dengan penanaman di Lereng Kendeng yang berada di perbukitan Desa Wonosoco, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus.

Acara yang berlangsung melibatkan sejumlah elemen.

Mulai dari instansi pemerintah, masyarakat desa dan para mahasiswa.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Dan Kehutan (DLHK) Provinsi Jawa Tengah, Widi Hartanto mengatakan penanam ini untuk menjawab permasalahan yang ada di Lereng Kendeng.

Melalui tanaman holtikultura berupa buah kelengkeng, penanaman dapat mengurangi potensi longsor hingga banjir di wilayah tersebut.

Widi mengatakan dalam pengamatan pihaknya, problematika di Kendeng selama ini terletak pada jumlah tanaman keras yang kurang.

Pasalnya para petani lebih memilih menanam tanaman semusim yang menurut mereka lebih menguntungkan.

Baca Juga: Minimarket di Pati Dibobol Maling, Ada Jejak Pelaku yang Tertinggal di TKP

Baca Juga: Cerita Lengkap Ali Ahmadi, Pemilik Mabari Tour Soal 38 Jemaah Umroh Gagal Berangkat : Sudah Bayar Rp 874 Juta

"Kondisinya tutupan lahan memang sangat kurang. Sehingga kami mendorong perhutani dan juga masyarakat yang mengelola untuk menanam tanaman keras. Kita tetap membutuhkan tanaman-tanaman buah-buahan untuk menyerap air," katanya pada Selasa (21/3).

Bagi Widi memang tidak mudah meyakinkan masyarakat sekitar untuk menanam tanaman keras. Pertimbangan lama panen menjadi kendala yang selama ini dirasakan oleh para masyarakat sekitar.

"Kita bukan melarang tanaman semusim. Tanaman semusim silahkan, tapi tetep ada tanaman kerasnya. Seperti di tempat kita saat ini menanam, tanam ini kan bagus, ada kelengkeng, di bawahnya juga ada semangka," katanya.

Ke depan pihaknya akan terus melakukan penghijauan secara bertahap. Kata Widi tidak berhenti pada Desa Wonosoco saja, melainkan desa sekitar yang berada di daerah Kendeng juga akan mendapatkan program yang sama.

Halaman:

Editor: Ilyas al-Musthofa

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Tumpukan Sampah Sempat Penuhi Balai Jagong

Selasa, 30 Mei 2023 | 05:29 WIB
X