Mochamad Bisri, Anak Pedagang Sayur yang Sukses Bisnis Properti

- Selasa, 21 Maret 2023 | 09:09 WIB
Mochamad Bisri, pengusaha properti dan Bendahara HIPNU Pusat. (suaramerdeka-muria.com/Saiful Annas)
Mochamad Bisri, pengusaha properti dan Bendahara HIPNU Pusat. (suaramerdeka-muria.com/Saiful Annas)

KUDUS,suaramerdeka-muria.com – Bisnis properti tak hanya soal membangun dan menjual rumah kepada konsumen. Konsep yang jelas untuk segmen pasar yang kuat akan menjadi nilai lebih.

Hal itu dipegang teguh Mochamad Bisri, pengusaha properti asal Kudus yang juga bendahara Himpunan Pengembang Nusantara (HIPNU) Pusat.

Karena itu, ia pede membuka klaster perumahan baru di pinggiran timur wilayah Kabupaten Kudus.

Baca Juga: Roasting Kopi Tradisional Jadi Atraksi Wisata Unggulan di Japan

“Untuk membidik segmen menengah yang dekat dengan teknologi dan keinginan hidup praktis, kami sengaja mengangkat tema town house berbasis smart house,” katanya.

Karena itu meski berada di pinggiran tepatnya di Desa Klaling dan Terban, Kecamatan Jekulo, klaster perumahan yang dibangunnya itu diserbu konsumen.

Menjadi seorang pengusaha properti bukan hanya sebuah mimpi bagi seorang Mochamad Bisri. Anak pedagang sayur itu merintis usahanya dari nol.

Berbekal kenalan dan relasi yang ia jalin, ia berhasil membangun sembilan kluster perumahan di sejumlah daerah, seperti di Batang, Pekalongan, Semarang, dan Kudus.

Bisri menurutkan, keberhasilannya di bisnis properti itentu tidak dicapai dengan mudah. Dirinya telah merasakan berbagai macam profesi sebelum kini menjadi seorang pengusaha properti, contohnya seperti sopir, staf kecamatan sampai pegawai percetakan.

"Memang tidak gampang, karena saya juga tidak punya privilege dari orang tua. Apalagi orang tua saya dari dulu sampai sekarang hanya pedagang sayur," katanya.

Dirinya mulai mencoba untuk menekuni bisnis properti pada tahun 2018. Saat itu, ia masih dipercaya untuk membangun sedikit rumah saja.

"Saya dulu dipercaya sama orang untuk mengelola perumahan tapi mulai dari bikin rumah satu, dua, sampai tiga dulu. Akhirnya karena bisa menjaga kepercayaan sampai bisa berdiri sendiri, saya bisa berhasil sukses sampai sekarang," tuturnya.

Ia mengaku, tertarik untuk menekuni bisnis perumahan karena dulu dirinya sempat merasakan ngontrak rumah selama dua tahun. Dari situ, dirinya mulai bermimpi untuk membangun perumahan yang layak namun dengan harga terjangkau.

"Saat masih susah, saya punya cita-cita  untuk bikin perumahan yang layak tidak seperti saat saya ngontrak. Ternyata dijawab oleh Allah dan saat ini bisa membangun perumahan yang layak," tuturnya.

Halaman:

Editor: Abdul Muiz

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Tumpukan Sampah Sempat Penuhi Balai Jagong

Selasa, 30 Mei 2023 | 05:29 WIB
X