Desa Wisata Japan, Ajak Pengunjung Panen Kopi dan Jeruk Pamelo

- Jumat, 17 Maret 2023 | 21:18 WIB
Para peserta memetik buah kopi yang ada di Desa Japan, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus Jumat (17/3). (suaramerdeka-muria.com/Aziz Afifi)
Para peserta memetik buah kopi yang ada di Desa Japan, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus Jumat (17/3). (suaramerdeka-muria.com/Aziz Afifi)

KUDUS, suaramerdeka-muria.com - Pariwisata Kabupaten Kudus mencoba memberikan pengalaman berbeda kepada para pengunjung.

Para wisatawan diajak merasakan nuansa panen hasil kebun masyarakat sekitar secara langsung.

Nuansa itulah yang dirasakan oleh peserta Kudus On the Spot Famtrip 2023 saat diajak di tengah perkebunan warga.

Para peserta mulai memanen Kopi hingga Jeruk pamelo yang ditanam oleh petani Desa Japan, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Jumat (17/3) sore.

Namun sebelum memetik langsung dari pohon, para wisatawan tetap dibekali arahan oleh petani.

Seorang Petani, Sukur (58) dihadirkan untuk memberikan arahan kepada wisatawan. Mulai dari teknik memanen hingga membedakan kematangan buah.

Baca Juga: Apes, Sudah di Bandara, Tiga Jemaah Umroh Asal Rembang Gagal Berangkat karena Paspor Mati

Baca Juga: Uniknya Pentas Teater di SMKN Jateng, Angkat Lakon Jubah, Kepala Sekolah Ikut Main

"Nanti kalau ingin panen Jeruk pamelo tolong temen cari yang sudah mentek dan warnanya kekuningan. Itulah tandanya sudah matang," katanya saat dihadapan para peserta.

Kedatangan para peserta ke kebun Kopi belum beruntung. Pasalnya tampak beberapa Kopi masih hijau dan belum siap dipetik.

Kepala Desa Japan, Sigit Triharso mengakui kedatangan para peserta memang belum saat panen.

Ia mengatakan panen raya Kopi biasanya terjadi dipertentangkan tahun. Sehingga menurutnya jika pengunjung datang diwaktu tepat akan mendapatkan nuansa panen raya sesungguhnya.

Meski begitu, kata Sigit masih ada satu-dua buah Kopi sudah matang. Walau tidak banyak pengunjung masih dapat mempraktikkan petik Kopi Japan secara langsung.

"Panennya biasanya di bulan Agustus sampai September. Sekarang memang buah kopinya masih hijau-hijau. Tapi kalau untuk jeruknya sudah ada yang bisa dinikmati ditempat," ucapnya.

Di lain sisi, Peserta Bayu Fitri (37) mengatakan keberadaan wisata panen memang mainstream. Blogger asal Tangerang Selatan itu menyebutkan keberadaan panen di Japan tidak ubahnya dengan wisata panen di daerah lain.

Halaman:

Editor: Ilyas al-Musthofa

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Polisi Gelar Rekonstruksi Pertikaian Warga di Dawe

Selasa, 28 Maret 2023 | 02:39 WIB

Kudus Berambisi Boyong Adipura Kencana Tahun 2025

Minggu, 26 Maret 2023 | 17:26 WIB
X