REMBANG, suaramerdeka-muria.com - Setelah sempat mangkrak, jembatan di tepi laut Desa Karangmangu Kecamatan Sarang akhirnya diresmikan.
Peresmian dilakukan oleh Bupati Rembang Abdul Hafidz bersama sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Rabu 8 Maret 2023 siang.
Warga menyambut antusias jembatan yang menghubungkan Desa Karangmangu dengan Temperak Kecmatan Sarang tersebut.
Banyak warga yang melintasi jembatan itu baik sepeda pancal, mengendarai kendaraan bermotor roda dua dan roda empat.
Tidak sedikit pula yang nongkrong atau berjalan kaki di di sekitar jembatan sambil menikmati pemandangan laut.
Jembatan tepi laut tersebut memiliki panjang 50 meter dan lebar 7 meter.
Jembatan yang menelan anggaran Rp 7.993.192.550 itu dilengkapi juga dengan lampu penerangan bertenaga surya.
Salah seorang warga, Hamimah mengaku senang jembatan Temperak sudah bisa dilewati.
Baca Juga: Penyakit Gudik Sapi di Rembang Merajalela Tembus 900 Kasus, Tujuh Ekor Dilaporkan Mati
Baca Juga: Polisi Bagi-bagi Jaket Pelampung untuk Operator Perahu Wisata di Waduk Logung
Menurutnya adanya jembatan itu sangat bermanfaat bagi masyarakat.
"Bermanfaat mas bisa dilewati orang- orang. Biasanya kan lewat jalan pantura, ada jembatan ini pokoknya enak bagi nelayan," ujar warga Desa Karangmangu tersebut.
Bupati Rembang Abdul Hafidz bersyukur tahun ini jembatan temperak bisa selesai dan dimanfaatkan oleh masyarakat.
"Kenapa saya meresmikan Jembatan Temperak Sarang, karena sudah menjadi nadzar saya. Jembatan ini tiga kali baru clear, macam-macam kendalanya, dan syukurnya jadi," ungkapnya.

"Siapa yang membayangkan mulai Sarang Meduro sampai Temperak pinggir segoro (laut)? Itu gagasan idenya bukan siapa-siapa, tapi itu idenya bupati jebolan Sarang (Bupati alumni santri pondok pesantren di Sarang)," tuturnya.
Artikel Terkait
Hasil Indonesia vs Uzbekistan Draw Membuat Irak Duel Versus Iran di Perempat Final Piala Asia U20
Puluhan Ton Beras Hingga Bantuan Peralatan Digelontor Untuk Nelayan
Nelayan Diminta Manfaatkan Aplikasi BMKG Pantau Kondisi Cuaca
Pelaku Gendam Nenek Modus Bantuan Sosial Ditangkap Polisi, Ini Identitasnya
Rumahnya Kebanjiran, Warga Ngastorejo Pilih Tinggal di Gubuk
Belum Banyak yang Tahu, Ini Perbedaan Arti Marka Jalan Warna Kuning dan Putih