PATI, suaramerdeka-muria.com – Madrasah Aliyah (MA) Salafiyah Kajen kini tengah merintis Lajnah Falakiyah.
Lajnah tersebut dipersiapkan untuk membantu memberikan pelayanan kepada masyarakat terkait bidang ilmu falak.
Kepala Madrasah Aliyah Ulil Albab memaparkan sejumlah target yang ingin dicapai oleh Lajnah Falakiyah Kajen.
Target itu antara lain adalah pelayanan terhadap masyarakat terkait bidang ilmu falak, seperti pengukuran arah kiblat, pembuatan jadwal imsakiyah, dan lainnya.
Baca Juga: YoWhatsApp dan GBWhatsApp Menarik tapi Berbahaya, Pilih Diblokir atau Video Privat Anda Tersebar
Rintisan itu sendiri ditandai dengan launching yang digelar dengan kegiatan webinar nasional.
Webinar nasional itu mengambil tema ‘Membumikan Ilmu Falak untuk Perkembangan Saintek dan Kajian Keislaman bagi Remaja Milenial’.
Acara ini digelar secara virtual melalui zoom meeting dan youtube streaming dengan diikuti oleh kurang lebih 600 peserta yang berasal dari berbagai kalangan.
Peserta terdiri dari akademisi, lembaga pemerintahan, sampai masyarakat umum.
Baca Juga: Malam 1 Suro, Film Horor Legendaris Dibintangi Suzanna. Ada Link dan Sinopsisnya
Kepala Kantor Kemenag Agama Kabupaten Pati, Dr Ali Arifin turut membuka langsung acara ini.
Selain itu, Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Prof. Dr. Thomas Djamaludin, M.Sc.dan Ketua Umum Asosiasi Dosen Ilmu Falak Indonesia Dr. H. Ahmad Izzuddin juga turut hadir dalam zoom meeting.
“Langkah awal yang akan ditempuh oleh Lajnah Falakiyah adalah proses pembelajaran kepada peserta didik melalui seleksi dalam seleksi terbuka yang akan digelar pasca kegiatan launching ini. Dalam proses pembelajaran tersebut diharapkan mampu mencetak sumber daya manusia (SDM) yang terampil dalam bidang Ilmu Falak,” terangnya.
Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Dosen Ilmu Falak Indonesia Dr. H. Ahmad Izzuddin dalam paparannya berharap Lajnah Falakiyah Kajen dapat menjadi media pembelajaran.
Artikel Terkait
Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Prof Al Makin, Dulu Angon Wedus, Belajar Bahasa Inggris Hanya Lewat Kaset
Sekolah Digabung, Jumlah SD di Jepara Berkurang 32 Unit
Gunakan Teknologi Modern Laser Computer Numeric Control, UPGRIS Ajak Pengrajin Bambu Blora Berkreasi