Dengan konsep garapan yang dihasilkan dari kesepakatan bersama, Yogi Swara Manitis Aji sebagai sutradara mengaku cukup kerepotan untuk membawa proses latihan bisa ideal.
“Teman-teman yang terlibat di sini tidak hanya sekedar berasal dari kota-kota yang berbeda. Mereka juga tokoh, paling tidak di daerahnya masing-masing, dimana saya juga harus menghormati hal itu. Idealisme berteater pastilah mereka pegang dengan kuat, dan masing-masing punya idealisme yang berbeda,” katanya.
Menyatukan perbedaan ini lah yang dirasakannya tak mudah. “Namun hebatnya teman-teman ini, menurut saya, adalah kerelaan yang besar untuk tunduk kepada kesepakatan, lalu kami berusaha melewati semua tahapan bersama-sama,” ungkapnya.
Produser Shakespeare Project Asa Jatmiko menuturkan, Julius Caesar yang akan dipentaskan di Gedung Teater Arena pada 19 Juni mendatang dapat menjadi momentum baik untuk menyatakan bahwa dinamika teater di Jawa Tengah sungguh bergairah.
“Apalagi para pekerja seni dalam proyek ini melakukannya bersama-sama, guyub dan tetap kreatif,” jelasnya.
Pertunjukan ini juga didukung oleh Taman Budaya Jawa Tengah, Dewan Kesenian Kota Tegal, Dewan Kesenian Kota Magelang, Teater Qi, Njawa Teater, Posteater, Ruang Mirat, Teater Sandilara dan Kelompok Kerja Teater Akar.
“Shakespeare Project mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang mendukung baik moral maupun material, termasuk kepada seluruh penonton,” katanya.
Artikel Terkait
Ceritakan Roro Mendut, Teater Minatani Jadi Wakil Pati di Ajang Duta Seni
'Layang Bandeng' Pesan Kearifan Lokal lewat Pentas Teater Apotek