Dialog dengan Badarawuhi : Film KKN di Desa Penari Kisah Nyata, Bima dan Ayu Masih Jadi Pengikutnya

Suaramerdeka-Muria.com- Badarawuhi membenarkan bahwa peristiwa dalam film KKN di Desa Penari adalah kisah nyata dan hingga kini arwan Bima dan Ayu masih menjadi pengikutnya.

Pengakuan tersebut diungkapkan dalam perbincangan dialog dengan Badarawuhi yang dikutip muria.suaramerdeka.com pada Jumat 20 Mei 2022.

Dalam dialog dengan Badarawuhi tersebut terungkap pula bahwa Bima dan Ayu telah melanggar kesusilaan.

Baca Juga: Mengunjungi Desa Rowo Bayu Banyuwangi, Lokasi Kisah Film KKN di Desa Penari : Ini Panduanya

Topik sosok Badarawuhi menjadi trending di medsos belakangan ini seiring tayangnya film KKN di Desa Penari.

Sementara lokasi KKN di Desa Penari hingga kini masih diperdebatkan meski sudah dipastikan berada di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Baca Juga: Dialog dengan Badarawuhi Sosok Film KKN di Desa Penari : Badarawuhi Menolak Masuk Islam Karena Dipuja Pengikut

Ada yang menyebutkan di kawasan wilayah alas gunung Gumitir (Kumitir), namun ada juga yang memastikan berada di Desa Rowo Bayu, Kecamatan Songgon, Banyuwangi, setelah Menteri BUMN Erick Thohir mewancarai pengelola kawasan wisata Rowo Bayu.

Baca Juga: Penonton Rasakan Sensasi Beda Nonton Film KKN di Desa Penari di Daerah Asal Desa Penari di Banyuwangi

Sosok Badarawuhi di Film KKN di Desa Penari 

Sosok Badarawuhi diceritakan sebagai seorang ratu penguasa sekaligus pemilik tempat pemandian para penari di hutan yang ingin menyucikan diri.

Dikisahkan dalam film KKN di Desa Penari, Bima (Achmad Megantara) dan Ayu (Aghniny Haque) melanggar larangan memasuki lokasi keramat di hutan Desa Penari.

Tak hanya sekadar masuk ke tempat tersebut, Bima dan Ayu juga melakukan perbuatan yang tidak senonoh di tempat keramat itu meski sudah diingatkan penduduk desa.

Badarawuhi pun marah dan mengutuk Bima dan Ayu.