Rembang, suaramerdeka-muria.com – Bagi pecinta warisan budaya, Lasem adalah kota kecil yang terlalu sayang untuk dilupakan. Lasem selalu menjadi jujugan banyak wisatawan terutama penikmat budaya, terkhusus yang berkaitan dengan peninggalan Cina dan Hindia atau Eropa.
Salah satu warisan budaya yang saat ini masih kokoh berdiri di Lasem adalah Rumah Merah. Sebuah rumah yang diklaim berdiri sejak 1.860 itu berada di Desa Karangturi Kecamatan Lasem, masuk kawasan kota pusaka.
Arsitekturnya yang menggabungkan gaya Hindia dan Tiongkok menjadikan Rumah Merah destinasi wisata budaya yang eman dilupakan.
Pengelola mencoba mengembangkan potensi Rumah Merah menjadi destinasi wisata budaya warisan Tiongkok. Pengembangan dilakukan dengan menjadikan Rumah Merah sebagai salah satu home stay yang bisa diinapi wisatawan.
Suara Merdeka sudah beberapa kali menelusuri eksotisme Rumah Merah. Ditemani pemandu, Suara Merdeka dan pengunjung yang datang biasanya akan masuk melalui pintu utama bercorak Tiongkok.

Beberapa patung juga dipasang di beberapa lokasi bangunan sehingga memberikan kesan sedang berada di salah satu rumah di Cina.
Baca Juga: Lagi, Komisi III DPRD Rembang Temukan Proyek Belum Rampung ‘Ditinggalkan’ Rekanan
Baca Juga: Puluhan Kios di Terminal Wisata Colo Kudus Mangkrak, Penataan Ulang Butuh Rp 5 Miliar
Keramik kuno yang juga sengaja dipertahankan memberikan gambaran seni yang sangat menawan. Minimnya unsur modern di dalamnya justru menjadi pemikat bagi pengunjung, terutama pecinta peninggalan sejarah.
Dengan intonasi meyakinkan, Manager Rumah Merah Yenni Susanti menjelaskan satu persatu pernak-pernik yang ada di dalam Rumah Merah.
Mulai dari 19 kamar yang bisa diinapi dengan berbagai spesifikasinya, tempat membatik, hingga display peninggalan benda-benda abad 18 yang ditemukan di dalam rumah tersebut.
Salah satu benda peninggalan abad 18 yang dipajang adalah kloset duduk. Kloset asli yang tentu saja mewah pada masa itu, ternyata terbuat dari kayu yang ada penutup dan lubang berdiameter sekitar 30 centimeter di dalamya. Sekilas, kloset tersebut mirip dengan guci.
Susanti menjelaskan, yang membuat Rumah Merah semakin menarik adalah adanya fasilitas tambahan. Di lahan dengan luas total mencapai 7.000 meter persegi itu, selain Rumah Merah ada juga Omah Batik, Museum Batik Tiga Negeri serta kafe bergaya Tiongkok. Menariknya, destinasi wisata tersebut berada di lokasi yang sama.

Jika tamu antusias, untuk menyusuri di dalamnya bisa menghabiskan waktu antara setengah sampai satu jam,” terang Susanti.
Tidak Mahal
Artikel Terkait
Striker Persija Abdulla Yusuf Helal Selamatkan Timnas Bahrain dari Kekalahan vs Qatar di Piala Teluk Arab
Abdullah Yusuf Helal Kirim Pesan Kemenangan bagi Persija atas Persib : Bertahan Lebih Lama di Piala Teluk Arab
Daftar Tunggu 38 Ribu, Kuota Haji Jepara Tahun ini 1.397
Puluhan Kios di Terminal Wisata Colo Kudus Mangkrak, Penataan Ulang Butuh Rp 5 Miliar
Target Produksi Gula 2023 Naik, Musim Giling Tebu Pabrik Gula Blora Mulai Disiapkan
Baru Selesai Ditata, Kawasan Tugu Jangkar Rembang Semrawut, Banyak Tiang Kabel Ganggu Estetika
Pj Bupati Pati Minta OPD Tak Hindari Aduan Masyarakat
KKN di Madiun, Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Suarabaya Ciptakan Inovasi Coklat Cinammon