Pati, suaramerdeka-muria.com – Ada hal menarik di malam pergantian tahun baru di Gedung Serba Guna Gabus pada Sabtu (31/12/2022) malam kemarin. Pada momen tersebut, ratusan warga dari anak-anak hingga dewasa tampak asik menyaksikan pementasan dari Teater kubur Jakarta.
Konsep yang dibawakan Teater kubur sendiri terbilang cukup menarik lantaran membawakan konsep gerak dengan simbolisme serta satire. Bentuk pertunjukkan itu cukup jarang dibawakan.
Dindon WS, sutradara pertunjukkan mengatakan, “Ritus Operasi Bocor” merupakan upaya dari para pegiat Teater kubur untuk menangkap realitas yang saat ini tengah terjadi. Kelompok Teater itu mengaku menjadikan realitas sebagai dasar dalam proses pengkaryaan.
“Sebagai seniman, kami coba bersaksi. Sedangkan manifestasinya lewat Teater,” terangnya.
Uniknya, dalam penafsiran pertunjukkannya, Dindon membebaskan setiap penonton untuk mengambil sudut pandangnya. Hingga saat ini telah banyak pertunjukkan yang dilahirkan seperti “Sirkus Anjing”, “Tombol 13” hingga “Sandiwara Dol”.
Baca Juga: Kenalkan, Guru MTsN 1 Pati Ini Terbaik Sajikan Pembelajaran Digital
Baca Juga: Disidak Dewan, Masih Ada Rekanan Proyek Molor di Rembang 'Leha-leha', Belum Ada Aktivitas Pengerjaan
Teater kubur sendiri berdiri sejak 13 Juli 1983. Selama 39 tahun perjalanannya mewarnai perkembangan Teater modern di Indonesia mereka juga sering menggelar pertunjukkan dalam even nasional seperti Festival Teater Jakarta, Indonesia Art Summit hingga pementasan di luar negeri diantaranya di Jepang, Belanda, India serta Swiss.
“Ritus Bocor sendiri merupakan kesaksian kami. Dimana dalam hidup di dunia banyak ritus. Seperti setiap tanggal 17 Agustus selalu ada upacara kemerdekaan. Itu ritus. Tapi kenapa perilaku korup masih saja terjadi. Maka itu ritusnya bocor,” satirenya.
Pertunjukkan itu sendiri dimainkan di lima tempat. Selain di Gedung Serba Guna Desa Gabus, Kecamatan Gabus juga di Jakarta dua tempat, Solo, dan Bandung.
“Kami sengaja memilih Gabus untuk tempat pementasan karena di desa ini cukup menarik. Di desa yang bukan di pusat kota namun banyak sekali senimannya. Mulai dari seni rupa, musik, Teater maupun kesenian tradisional. Saya menghargai perjuangan itu dan saya ingin menjadi bagian dari perjuangan tersebut,” terangnya.
Sementara itu, Sigit Hartoko, budayawan yang juga mantan Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Pati menyebut kehadiran Teater kubur bakal menjadi magnet tumbuh kembang kesenian Teater di Pati dan sekitarnya. Apalagi Teater kubur sudah menjadi barometer Teater nasional.
“Apalagi Teater kubur dan Teater Gong yang ada di Gabus ini hampir mirip. Lahir dan berdiri di perkampungan. Kini kami sudah menjalin persahabatan dengan baik,” tambahnya.
Dia juga melihat potensi kesenian yang begitu baik di Desa Gabus, Kecamatan Gabus. Bahkan senior Teater Gong itu menyebut ingin membuat Festival Kampung Budaya Gabus.
“Ini menjadi obsesi kami.Yakni kami berharap potensi kesenian yang ada di Gabus ini bisa termotivasi,” tandasnya.
Artikel Terkait
Sejumlah Penghargaan Dibagikan Pada HAB ke-77 Kemenag RI
Belasan Sekolah di Kudus Terendam Banjir, Siswa Belajar di Rumah
Link Live Streaming Malaysia vs Singapura : Laga Hidup Mati Calon Lawan Thailand di Semifinal Piala AFF 2022
Link Live Streaming Vietnam vs Myanmar Hari Ini : Suporter Timnas Indonesia Wajib Nonton!!
Suami Yeni Inka Naik Pangkat
Begini Pengakuan Artis Yeni Inka Sebagai Seorang Bhayangkari
Salurkan Bantuan, Golkar Petakan Solusi Atasi Banjir Jangka Panjang di Kudus