KUDUS,suaramerdeka-muria.com – Fega Pradana, pemilik Klinik Tairopractickds mengingatkan sejumlah kesalahan yang seringkali dilakukan. Mulai dari posisi tubuh yang sering menunduk saat bermain ponsel hingga meletakkan dompet di celana belakang.
Posisi menunduk saat bermain ponsel itu dikatakannya sering terlihat dilakukan anak muda. Secara tidak sengaja anak-anak akan memilih bertumpu dengan pandangan kepala kebawah sehingga menjadikan posisi punggung lebih membungkuk. Mereka bisa melakukannya dalam waktu lama.
“Ini juga sering dilakukan oleh pekerja saat berada di depan komputer. Bahkan kondisinya tangan tergantung. Seringkali menyebabkan persoalan di pundak dan leher,”terang terapis kretek yang buka di jalan Gor Wergu Wetan No.147A.
Baca Juga: Menjajal Pijat Kretek yang Sedang Tren di Kudus, Makin Kretek Makin Plong
Menempatkan dompet di kantong celana belakang pun diakuinya akan rentan menyebabkan masalah pada tulang belakang. Hal itu karena membuat perbedaan ketinggian posisi duduk. Kemudian menggunakan kasur yang terlalu empuk pun diakuinya justru kurang baik.
Diapun menyarankan untuk selalu berupaya duduk dengan tegak. Walaupun seringkali terlupa hingga membungkuk lagi. Penggunaan korset untuk membantu agar tak bungkuk juga diakuinya merupakan hal baik.
“Tidak perlu selalu memakai. Dua tiga jam pun tak apa-apa,” katanya.
Stretching di pagi hari atau saat bangun tidur juga diakuinya bisa menjadi kebiasaan baik. Terlebih saat ini sudah banyak tutorial yang bisa dilihat dari kanal video Youtube.
Fega Pradana sendiri diketahui telah lebih dari enam bulan ini membuka Tairo Practic.
Terapi ini banyak dikenal sebagai terapi kretek-kretek dan cukup viral di media sosial. Sebelum membuka praktik, dia terlebih dulu belajar ke gurunya yang ada di Thailand.
Artikel Terkait
Koleksi Museum Kretek Bertambah, Keluarga Nitisemito Hibahkan 15 Koleksi Keluarga
Museum Kretek Ditutup Untuk Shooting Film Baru Arya Saloka
Menjajal Pijat Kretek yang Sedang Tren di Kudus, Makin Kretek Makin Plong
Kisah Kretek yang Jadi Simbol Kesetaraan Bumiputera dan Nasionalisme