Baca Juga: Bus Pariwisata Plat K Masuk Jurang di Jatirogo Tuban, Begini Kondisi Sopir dan Penumpang
Siapa sangka, koleksi lawas itu tetap menarik perhatian pengunjung.
Pada hari pertama pelaksanaan yakni Sabtu (28/5) ratusan pengunjung tampak silih berganti datang untuk melihat-lihat.
Tak jarang jejaring baru muncul lewat sesama penyuka rilisan fisik tersebut.
Penggiat rilisan fisik seperti penjual yang terlibat dalam RSD pun berdatangan dari Kudus, Semarang, hingga Jogja.
Baca Juga: Hasil Indonesia vs Bangladesh : Publik Indonesia Tak Puas Hasil Pertandingan
“Kepuasan mungkin menjadi salah satu yang membedakan antara mendengarkan lewat kaset dibandingkan lewat platform digital. Selain itu hasil kualitas suara karakter dari artis akan lebih didengarkan di rilisan fisik,” ujar Jatra Palepati salah satu panitia kegiatan tersebut.
Kejayaan dari rilisan fisik khususnya kaset pita di tanah air terlihat antara tahun 80an hingga reformasi.
Saat memasuki era digital itulah perlahan kaset fisik semakin jarang diminati.
Awalnya, dia mengatakan kegiatan itu berasal saat para kolektor rilisan fisik rutin berkumpul.
Artikel Terkait
Cair! Hutang Pemkab Blora Rp 150 Miliar dari Bank Jateng untuk Pembangunan Jalan
Daftar Ruas Jalan di Blora yang Dibangun dengan Dana Hutang Pinjaman Daerah dari Bank Jateng
Razia Kos dan Hotel di Rembang, Satpol Pergoki Delapan Pasangan Ngamar, Satunya Pelajar SMP
Mawahib Sebut ‘Kudus Kota Empat Negri’ Sejalan Pelestarian Nilai Kearifan Lokal
Pemkab Rembang Tawarkan Beasiswa Kuliah, UKT dan Biaya Hidup Ditanggung, Ini Syaratnya
Pengurus DPC Petanesia Kudus Dilantik, Jadi Rumah Bersama Wujudkan Visi Kebangsaan
Empat Ekor Sapi dan Lima Kerbau Mati, Ratusan Ternak di Jepara Terindikasi Mengidap PMK
Porprov Jatim 2022 Digelar di Empat Kabupaten, 25 Juni hingga 3 Juli 2022