Suluk Maleman, Anis Sholeh Baasyin : Seringkali Kita Mengejar Kesia-siaan

- Sabtu, 2 Oktober 2021 | 22:01 WIB
Anis Sholeh Baasyin, penggagas Suluk Maleman saat memberikan pandangannya dalam ngaji budaya seri dari rumah Sabtu (25/9). (suaramerdeka.com/Beni Dewa)
Anis Sholeh Baasyin, penggagas Suluk Maleman saat memberikan pandangannya dalam ngaji budaya seri dari rumah Sabtu (25/9). (suaramerdeka.com/Beni Dewa)

PATI, suaramerdeka-muria – Tema ‘Pungguk Merindukan Bulan’ yang diangkat dalam suluk Maleman edisi ke 117 patut menjadi bahan perenungan yang cukup mendalam.

Dalam bahasan itu, Anis Sholeh Baasyin mengingatkan seringkalinya manusia mengejar kesia-siaan di dunia.

Peribahasa itu, dijelaskannya, menunjukkan seseorang yang memimpikan sesuatu yang tidak ada kemampuan untuk menggapainya.

Hal itulah yang seringkali membuat manusia terjebak pada keinginannya sendiri.

Baca Juga: Ini Cerita Muhammad Syifa Jagadnata, Atlet Pati Peraih Perunggu Cabang Triathlon di PON Papua

“Fenomena pinjaman online misalnya, begitu marak terjadi saat ini. Ketika pinjaman itu untuk memenuhi kebutuhan pribadinya tentu masih bisa dimaklumi, tapi sekarang ini justru hanya karena ingin memenuhi hasrat dan gengsinya,” terang Anis membuka ngaji budaya seri dari rumah tersebut.

Hal itu pula yang kemudian ditangkap oleh sistem kapitalis, kemudian mendorong masyarakat untuk semakin kehilangan kemampuan mengendalikan dirinya.

Caranya sama, sebangun dengan yang kini digunakan pinjaman online, yaitu dengan memberikan banyaknya rayuan bak dewa penolong di awal.

Baca Juga: Kasus Tahunan Bisa Jadi Pintu Pengungkap Tambang Ilegal Lainnya, Jika Polisi Terlibat, Laporkan!

Namun, di akhir akan mencekik leher dengan jeratan bunganya.

“Coba saja amati di media sosial, ketika kita ingin membeli baju tiba-tiba muncul beragam iklan tentang baju yang tentu begitu menggiurkan. Inilah yang kemudian membuat orang lupa tentang kemampuannya,” tambahnya.

Manusia sekarang memang tengah dijerat oleh fatamorgana.

Lewat media sosial seringkali diajarkan untuk melampiaskan nafsu bukan lagi untuk berpuasa.

Baca Juga: BPOM Gencar Sosialisasikan Registrasi Pangan Olahan

Hal itu tentu menunjukkan betapa sistem kapitalisme memimpin peradaban saat ini.

Halaman:

Editor: Ilyas al-Musthofa

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Kesaksian Teater Kubur dalam Panggung Ritus Bocor

Selasa, 3 Januari 2023 | 17:16 WIB
X