KUDUS,suaramerdeka-muria.com - Pandemi Covid 19 mulai memukul usaha pertanian. Bila kondisi berlanjut, tahun-tahun mendatang akan menjadi titik kritis sektor pertanian.
Ketua Sekretaris Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Kudus, Hadi Sucahyono, Kamis (12/8) menyatakan sejumlah dampak dipastikan dirasakan usaha pertanian bila pandemi masih berlanjut. Salah satunya, harga komoditas pertanian akan anjlok.
''Pemasaran akan kesulitan karena perjalanan distribusi terkendala,'' katanya.
Persoalan permodalan akan menjadi permasalahan berikutnya. Pasalnya, penyaluran kredit dipastikan dibatasi.
''Nantinya akan muncul kredit macet di kalangan petani,'' tandasnya.
BACA JUGA : Ada Wacana Perusda Perdagangan, KTNA Sebut Petani Justru Mintanya Simpel
Secara keseluruhan, berbagai dampak tersebut akan mengakibatkan penurunan keuntungan petani. Seandainya kondisi semakin parah, minat menggeluti usaha pertanian khususnya generasi muda dimungkinkan bergeser.
''Mereka mungkin akan berpikir menggeluti sektor lainnya,'' ujarnya.
Disinggung mengenai upaya yang perlu dilakukan pemerintah untuk membantu usaha pertanian, Hadi menyebut ada sejumlah hal yang harus dilakukan. Salah satunya, mendorong pegawai negeri sipil membeli produk pertanian.
Artikel Terkait
Bupati Hartopo Bagi-bagi Cabai Usai Borong dari Petani
Perizinan Berbasis Risiko Diberlakukan, Pengusaha Harus Lebih Bertanggung Jawab
Jurus Kudus Pacu Ekonomi Kerakyatan, Suntik Modal Rp 2,5 Miliar untuk 500 Pelaku Usaha Kecil