Bupati Hartopo Bagi-bagi Cabai Usai Borong dari Petani

- Jumat, 30 Juli 2021 | 15:11 WIB
Bupati Kudus Hartopo memborong cabai petani di Desa Kesambi, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, Jumat (30/7) (suaramerdeka.com/Saiful Annas)
Bupati Kudus Hartopo memborong cabai petani di Desa Kesambi, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, Jumat (30/7) (suaramerdeka.com/Saiful Annas)

KUDUS,suaramerdeka-muria.com – Bupati Kudus Hartopo bagi-bagi cabai ke warga usai memborong dari petani di Desa Kesambi, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, Jumat (30/7). Hartopo datang ke sentra lahan cabai di Desa Temulus usai mendengar keluhan petani harga cabai anjlok.

Hartopo datang didampingi Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Sunardi. Kepada petani, Hartopo meminta agar petani cabai mulai memikirkan tidak menjual hasil panen langsung di tengah harga cabai anjlok.

Cabai hasil panen perlu diolah menjadi cabai kering untuk meningkatkan nilai ekonomi. “Saya sudah perintahkan Dinas Pertanian untuk memfasilitasi petani untuk meningkatkan nilai ekonomi cabai. Pengolahan menjadi cabai kering akan membuat nilai ekonomi cabai meningkat,” katanya.

BACA JUGA : Sudah Harga Cabai Anjlok, Petani di Kudus Pun Susah Jual Akibat PPKM

Harga cabai di tingkat petani anjlok di kisaran Rp 6 ribu per kilogram. Harga ini jauh dari harga patokan Pemerintah sebesar Rp 12 ribu per kilogram.

Selain pengolahan cabai kering, Hatopo juga memerintahkan Dinas Pertanian untuk membuka akses pemasaran hasil panen, termasuk cabai. Nantinya Pemkab melalui Dinas Pertanian akan memberikan fasilitasi akses kepada konsumen atau langsung ke pengguna.

“Dengan proses pengeringan cabe. Cabai segar 10 kilogram menjadi 1 kilogram cabai kering. Harganya mencapai Rp 180 ribu per kilogram. Jika dirata-rata harga per kilogramnya mencapai Rp 12 ribu. Tentunya melalui proses,” katanya.

Potensi lahan cabai di Kudus cukup besar. Data Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus menyebutkan, luas panen cabai pada bulan Juli di Kabupeten Kudus kisaran 90 hektare. Total luas tanam cabai pada musim tanam saat ini mencapai 120 hektare.

Dengan masa panen bisa sampai dua bulan, produktivitas lahan cabai di Kabupaten Kudus mencapai 35 ton per hektare. Bagaiman proses pengeringan cabai itu, kata Hartopo, nantinya akan difasilitasi Dinas Pertanian.

Selain hasil panen, petani juga mengusulkan pembangunan embung untuk menjamin ketersediaan air bagi petani. Petani di Temulus selama ini dijatah air irigasi dengan sistem pompanisasi. Petani juga telah berinisiatif membuat bending di jalur irigasi.

Dengan pembendungan itu, petani memiliki cadangan air irigasi. “Untuk embung di wilayah pertanian memang diperlukan bagi petani Kudus. Semoga nanti bisa segera direalisasikan. Untuk membendung sungai tentu butuh koordinasi dengan pihak terkait,” katanya.

 

Editor: Abdul Muiz

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Tips Pengiriman TV yang Aman ke Konsumen

Selasa, 7 Maret 2023 | 16:41 WIB

Gandeng Sriboga, IAIN Kudus Gelar Sharing Bisnis UMKM

Senin, 30 Januari 2023 | 15:03 WIB
X