Kudus,suaramerdeka-muria.com – Petani di Kabupaten Kudus keluhkan harga cabai yang anjlok pada musim panen ini. Anjloknya harga cabai diduga akibat Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang membuat permintaan turun.
Surahman (48), Petani cabai di Desa Kesambi, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus mengatakan, harga cabai anjlok di kisaran Rp 6 ribu per kilogram. Harga ini jauh dari harga patokan Pemerintah sebesar Rp 12 ribu per kilogram.
“Sebenarnya harapan Petani harga cabai minimal di kisaran Rp 10 ribu. Dengan harga itu Petani sudah mendapat keuntungan meski pun sedikit. Namun saat ini harga cabai anjlok hingga Rp 6 ribu per kilogram,” katanya, Jumat (30/7).
BACA JUGA : Ada Wacana Perusda Perdagangan, KTNA Sebut Petani Justru Mintanya Simpel
Selain harga cabai anjlok, Petani juga kesulitan melempar hasil panen cabai ke pasaran. Kebijakan PPKM yang membuat banyak warung makan dan restoran menutup usaha membuat permintaan cabai menurun.
Data Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus menyebutkan, luas panen cabai pada bulan Juli di Kabupeten Kudus kisaran 90 hektare. Total luas tanam cabai pada musim tanam saat ini mencapai 120 hektare.
Dengan masa panen bisa sampai dua bulan, produktivitas lahan cabai di Kabupaten Kudus mencapai 35 ton per hektare.
“Kami berharap Pemerintah Daerah bisa turun tangan membantu nasib Petani cabai saat ini. Jika harga anjlok seperti ini, modal kami tidak nutup. Kami kesulitan untuk modal musim tanam berikutnya.
Artikel Terkait
Lindungi Petani, DPRD Kudus Wacanakan Pendirian Perusda Perdagangan
Ada Wacana Perusda Perdagangan, KTNA Sebut Petani Justru Mintanya Simpel