SUARAMERDEKA-MURIA,- Pandemi Covid-19 yang berlangsung lebih dari satu tahun, telah dirasakan dampaknya oleh semua orang.
Dampak di bidang perekonomian misalnya. Pemutusan hubungan kerja (PHK) maupun penurunan pendapatan masyarakat hampir setiap hari menghiasi pemberitaan di media masa.
Baca Juga: Semen Gresik Borong Puluhan Hewan Kurban Peternak Dampingan, untuk Pesantren hingga Sedulur Sikep
Namun, roda kehidupan terus berputar. Berbagai upaya dilakukan warga agar bisa tetap bertahan hidup di tengah pandemi Covid-19.
Penerapan protokol kesehatan (prokes) dengan 5 M yakni memakai masker, mencuci tangan menggunakan sabun pada air mengalir, menjaga jarak, mengurangi mobilitas dan menjauhi kerumunan, mereka terapkan agar tubuh tetap sehat.
Baca Juga: Siap-siap, Bulog Pati Alokasikan 3.000 Ton Beras Bantuan untuk Masyarakat
Dengan tidak tertular virus Covid-19, usaha mencari nafkah akan bisa dilakukan. ‘’Saya ingin tetap sehat. Makanya protokol kesehatan harus saya lakukan. Tapi, saya juga harus mencari nafkah untuk bisa makan,’’ ujar Mbah (Nenek, red) Joyo Gudel warga Dukuh Bangking, RT 03, RW 03, Kelurahan Tambahrejo, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Mbah Joyo Gudel selama ini dikenal sebagai salah seorang perajin Anyaman bambu di Kelurahan Tambahrejo. Dia hidup seorang diri setelah 100 hari lalu istrinya meninggal dunia.
Baca Juga: Legislator PPP Ini “Kurbankan” Gaji dan Tunjangan untuk Warga Terdampak Covid-19