KUDUS,suaramerdeka-muria.com – Perajin cobek batu di Kudus mulai khawatir habisnya batu andesit untuk dipakai sebagai bahan pembuatan kerajinan.
Supriyadi sebagai salah satu perajin batu di Desa Jurang, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus turut khawatir akan habisnya bahan baku tersebut.
“Batu kan tidak seperti tumbuhan ya, yang bisa menunggu. Kalau habis ya habis,” katanya Selasa (12/4).
Supriyadi mengaku kendala paling besar sebagai perajin batu adalah bahan baku itu sendiri, semakin berkurangnya bahan produk maka harganya akan semakin mahal.
BACA JUGA : Sukses Kelola Ekonomi Sirkular pada Edupark, Semen Gresik Juarai BCOMMS 2022
Demi mengakali kenaikan harga bahan baku kerajinannya, ia terpaksa harus menaikkan harga hasil kerajinannya agar tetap untung.
“Harga sesuai modal bahan, jika bahan naik, cobek juga naik,” katanya.
Dari hasil tangannya, ia bisa membuat berbagai jenis produk kebutuhan rumah tangga seperti cobek dan ulekan, serta pot tanaman, bahkan hingga batu nisan. Semua dapat ia buat, tergantung dari permintaan pembeli.
“Intinya di cobek dan lumpang, cuman kita melayani custom. Bisa westafel, batu nisan,” katanya.
Artikel Terkait
Transaksi di Kawasan Wisata Religi Sunan Muria Kini Bisa Pakai Uang Elektronik
APTRI Minta Gula Petani Tetap Bebas PPN
TOP CSR Awards 2022, Semen Gresik Sabet Dua Penghargaan
Sukses Kelola Ekonomi Sirkular pada Edupark, Semen Gresik Juarai BCOMMS 2022