Sebab, untuk memuluskan program dibutuhkan biaya operasional tidak sedikit.
Baca Juga: BPR BKK Lasem Torehkan Lima Kinerja Positif, Mulai Simpanan hingga Deviden
Akhirnya, demi UMKM bangkit, Pemkab Rembang menyepakati operasional program kredit tanpa bunga, tanpa potongan dan tanpa agunan itu, dengan anggaran sebesar Rp 6,6 milar.
Anggaran tersebut digunakan untuk operasional program selama 2 tahun.
Dari kebijakan tersebut, BKK pada akhirnya berinovasi dengan menyediakan plafon anggaran untuk program itu sebesar Rp 55 miliar.
Palu diketok, BKK Lasem sebagai eksekutor mulai sosialisasi, dan promosi mencari sasaran program.
“Praktik di lapangan ternyata ada kendala. Kami tidak boleh bertentangan dengan program nasional, seperti Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Pelaku usaha yang sudah dapat dari program itu, tidak bisa kami akomodir,” jelas Suwarno.
Baca Juga: Sewa Kontainer Naik 400 Persen, Buyer Furniture Tunda Order
Demi UMKM agar tidak semakin terpuruk, sosialisasi terus digenjot.
Pada akhirnya, November 2020 program benar-benar mulai berjalan.
Artikel Terkait
Kisah Komunitas Gowes Dapur Wojo Menggelorakan Prokes ke Desa-desa
Pemkab Jepara Pasang Alat Perekam Transaksi Elektronik, Dongkrak Pemasukan Pajak
Keren, Hari Sumpah Pemuda, Ketoprak Anak di Pati Pentas Bawakan Lakon Gajah Mada
Kudus Siagakan SDM Peralatan dan Logistik Antisipasi Musim Penghujan
Kejamnya Pantura Rembang, Hindari Kendaraan Parkir, Ibu dan Dua Anaknya Tewas di Lokasi