Perwujudan Nilai Sosial BRI Antarkan Akar Jawi Terbang ke Belanda, Omzet Naik Empat Kali Lipat

- Selasa, 28 Februari 2023 | 23:05 WIB
Berbagai produk minuman Akar Jawi dipajang dalam pameran di Den Haag Belanda. (suaramerdeka-muria.com/Ilyas al-Musthofa)
Berbagai produk minuman Akar Jawi dipajang dalam pameran di Den Haag Belanda. (suaramerdeka-muria.com/Ilyas al-Musthofa)

REMBANG, suaramerdeka-muria.com – Pepatah “Di Mana Bumi Diinjak di Sana Langit Dijunjung”, cukup sesuai untuk menggambarkan prinsip kerja BRI Cabang Rembang. Perusahaan perbankan plat merah itu memang menempatkan kearifan lokal sebagai salah satu prioritas dalam menjalankan bisnis.

Selain berorientasi keuntungan, BRI Cabang Rembang memegang prinsip nilai sosial alias social value dalam menjalankan bisnis. Ejawantah dari nilai sosial itu adalah dilakukannya pemetaan atas klaster alias ekosistem bisnis yang ada di Kabupaten Rembang.

Sejauh ini, ada sedikitnya enam klaster yang secara umum telah dipetakan sebagai salah satu acuan untuk penerapan nilai sosial BRI. Klaster tersebut antara lain adalah nelayan, petani tembakau, petani tebu, pelaku tambang batu, pengrajin batik dan klaster lainnya seperti produk makanan atau minuman lokal.

Pemetaan klaster dijadikan sebagai salah satu acuan BRI Rembang dalam menyalurkan sosial value. Setiap klaster yang merupakan kearifan lokal, didekati dan diakomodir apa yang menjadi kebutuhannya untuk berkembang.

Semua klaster itu menjadi sasaran program sosial value yang dilakukan BRI Rembang. Contoh kecil adalah, mereka didampingi bagaimana membuat laporan keuangan atau pemasaran untuk lebih berkembang dan naik kelas.

“Hampir setiap bulan kami membuat kegiatan pendampingan klaster. Kami sisipkan literasi edukasi tentang inklusi keuangan. Kami bantu Kredit Usaha Rakyat (KUR). Semuanya bermuara untuk mewujudkan nilai sosial kami,” jelas Pemimpin Cabang BRI Rembang, Ahmad Muflihin Taiyeb, Senin 27 Februari 2023.

Muflihin mengakui, Kabupaten Rembang yang memiliki 14 kecamatan teridentifikasi keberadaan klaster yang berbeda. Misalnya di sepanjang pesisir Kecamatan Kaliori di sana ada klaster petambak garam.

BRI Cabang Rembang melakukan pendekatan yang berbeda seuai tipologi klaster. Pendekatan itu yang nantinya memunculkan temuan baru soal yang harus dicarikan solusi untuk pemberdayaan. “Misalnya lagi di Lasem ada klaster batik tulis. Kami dampingi butuhnya apa. Oh ternyata pameran, ya kami bantu buatkan event atau ikutkan di internal kami,” ujarnya.

Lebih jauh nilai sosial tersebut juga melekat pada setiap kegiatan bisnis BRI Cabang Rembang. Salah satu wujudnya adalah memberikan literasi edukasi tentang digitalisasi financial. Meski tidak mudah, terutama berkaitan dengan masyarakat pedesaan, edukasi terkait digitalisasi financial terus dilakukan.

Kemudian nilai value lainnya adalah dengan mengoptimalkan keberadaan program KUR. Pelaksanaan program ini di Rembang secara kuantitas berjalan dengan cukup baik. Tolak ukurnya adalah sepanjang 2022 total ada 27.248 debitur program KUR.

Nilai total penyaluran adalah mencapai Rp 802.727.150.000. Perinciannya adalah KUR Mikro sebanyak 26.989 debitur dengan jumlah penyaluran mencapai Rp 732.087.150.000. Kedua adalah KUR Kecil sebanyak 259 debitur dengan penyaluran mencapai Rp 70.640.000.000.

Untuk kategori kota seperti Rembang capaian itu adalah hal luar biasa yang menunjukkan BRI memang berhasil menerapkan nilai sosial di tengah masyarakat. Tolak ukur lainnya dari capaian itu adalah di Kabupaten Rembang ada sekira 570 ribu rekening BRI.

Artinya, dengan jumlah penduduk sekira 624 ribu jiwa, ada 90,62 persen warga Kabupaten Rembang yang sudah memiliki rekening BRI. Meski sebagian adalah anak-anak yang masih kategori belum dewasa.

Salah satu potret keberhasilan BRI Cabang Rembang dalam dalam mengejawantahkan nilai sosial adalah berkembangnya UMKM minuman rempah instan dengan merek Akar Jawi asal Pamotan Rembang.

Owner minuman rempah Akar Jawi, Ummi Salamah mengatakan, adanya program KUR BRI sangat membantunya dalam mengembangkan bisnis. Bunganya yang sangat ringan tidak memberatkan pelaku UMKM sehingga pengembangan usaha jauh lebih mudah.

Halaman:

Editor: Ilyas al-Musthofa

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Akar Jawi, Omzet Melimpah Bikin Petani Sumringah

Minggu, 28 Mei 2023 | 07:56 WIB

Peci Batik Jadi Trend Saat Ramadan di Pati

Sabtu, 1 April 2023 | 04:24 WIB

Getuk Nyimut, Menu Takjil Khas Lereng Muria

Jumat, 24 Maret 2023 | 10:50 WIB
X