Persiku Nihil Kemenangan, Manajemen Isyaratkan Perombakan

- Selasa, 9 November 2021 | 06:05 WIB
Tim Persiku berziarah ke makam Sunan kudus sebelum bertolak ke Pemelang mengikuti Liga 3 Jawa Tengah, beberapa waktu lalu. (suaramerdeka.com/dok)
Tim Persiku berziarah ke makam Sunan kudus sebelum bertolak ke Pemelang mengikuti Liga 3 Jawa Tengah, beberapa waktu lalu. (suaramerdeka.com/dok)

KUDUS,suaramerdeka-muria.com – Persiku melengkapi prestasi buruknya di Liga 3 Jateng, siang kemarin. Laga terakhir melawan BJL 2000 Tim Macan Muria takluk 1-2 di Stadion Mochtar Pemalang, Senin (8/11) siang.

BJl mencetak gol melalui Supriyanto pada menit 39 dan 71. Persiku sempat menyamakan kedudukan pada menit 41 lewat kaki Zaenal Arivin atau Cheng. Hingga peluit akhir dibunyikan, Persiku tidak mampu merubah keadaan dan kalah 1-2. 

Manajer Persiku Kudus, Ferdaus Ardyansyah mengakui permainan tim Macan Muria di laga penutup tidak menunjukan performa maksimal. Performa pemain setiap hari tidak menunjukkan trend positif, malah cenderung menurun. “Keputusan penunjukkan pemain adalah keputusan dari pelatih,” ujarnya.

BACA JUGA : Polemik Perekrutan Diallo-Yahya Mengusik, Manajemen Tak Ingin Dibandingkan

Kondisi saat ini dipikul bersama, tidak boleh menyalahkan siapapun. Dia menganggap tidak ada persoalan internal di tubuh tim, terutama soal isu telatnya gaji. Manajemen telah membayarkan kewajiban kepada pemain secara tepat waktu.

Manajemen segera melakukan evaluasi besar-besaran. Pelatih maupun pemain akan dirombak. Keputusan akan diambil setelah rapat bersama dengan manajemen.

“Keputusan pelatih atau pemain diganti akan kami rapatkan dahulu dengan manajemen,” tandasnya.

Hasil rapat segera disampaikan kepada Askab PSSI Kudus.

Terpisah, Bupati Kudus Hartopo berharap Persiku mendapat pelajaran berharga. Evaluasi diperlukan agar ke depan prestasinya lebih baik.

Pemkab Kudus telah mendukung Persiku secara finansial pada APBD perubahan 2021. Pemkab telah menganggarkan sebanyak Rp 3 miliar ke KONI Kudus. Keputusan pembagian anggarannya ditentukan oleh KONI.

Namun hingga kini, anggaran tersebut belum bisa dicairkan, terkait evaluasi APBD perubahan ditolak oleh gubernur Jawa Tengah. Pihaknya mencoba mengkaji solusi pencairan dana melalui penjabaran bupati.

Editor: Abdul Muiz

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X