Joni Kurnianto : Persipa Terdampak Pembatalan Tuan Rumah Piala Dunia

- Sabtu, 1 April 2023 | 05:13 WIB
CEO Persipa Joni Kurnianto. (suaramerdeka-muria.com/Moch Noor Efendi)
CEO Persipa Joni Kurnianto. (suaramerdeka-muria.com/Moch Noor Efendi)

PATI, suaramerdeka-muria.com - Keputusan federasi sepak bola dunia (FIFA) membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 berdampak luas.

Tak hanya pemain muda yang kehilangan kesempatan berlaga di ajang bergengsi itu, tetapi klub Liga Indonesia juga merasakan dampaknya.

"Terus terang kami syok, terpukul dengan batalnya Indonesia menggelar agenda penting, yakni Piala Dunia U-20. Bagi kami klub Liga 2, itu sangat berdampak karena kami juga menggodok anak-anak muda," ujar CEO Persipa Joni Kurnianto, Kamis (30/3).

Menurutnya, Persipa sejauh ini selalu memrogramkan pengembangan pemain muda. Bahkan, setelah naik kasta ke Liga 2 pada 2022, pelibatan pemain muda dalam jumlah tidak sedikit masih menjadi tradisi.

Tak jarang, pemain yang pernah merumput bersama Laskar Saridin tidak kesulitan ketika memutuskan untuk hijrah ke klub lain.

Baca Juga: Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia, Politisi PPP : FIFA Tidak Sportif

Baca Juga: Setelah Diprotes Warga, Terungkap Sapras Graha Alka Ternyata Kurang Menunjang

Termasuk ketika kompetisi Liga 2 dihentikan menyusul tragedi Kanjuruhan, sejumlah Persipa yang hengkang justru berlabuh ke klub Liga 1.

"Pemain muda selalu menjadi pilar penting bagi kami. Makanya, kami merasa sangat prihatin dengan batalnya Indonesia menjadi tuan tumah Piala Dunia U-20 2023," paparnya.

Secara lebih luas, Joni menyebut, hilangnya kesempatan menjadi tuan rumah sekaligus pemain muda merasakan atmosfer kejuaraan sejagat bisa jadi membuat kelesuan sepak bola nasional.

Kerugian besar itu, lanjut dia, belum termasuk peluang bisnis bagi masyarakat, mulai UMKM, hingga travel, penginapan, dan pariwisata.

"Infrastruktur bernilai triliunan rupiah untuk persiapan venue juga seakan percuma. Makanya perlu upaya serius dari berbagai pihak untuk membangkitkan kembali gairah sepak bola yang sempat membuncah," jelasnya.

Pria yang juga anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Jateng tersebut mengajak berbagai pihak, terutama PSSI dan stakeholder sepak bola serta pemerintah untuk duduk bersama. Semua pihak perlu berpikir jernih untuk mengembalikan kondisi sepak bola yang kini terpuruk.

Editor: Ilyas al-Musthofa

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X